REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Espen Bjekestrand Jaegtvik pemuda asal Norwegia telah memeluk Islam dibimbing secara daring oleh pembina Mualaf Center Indonesia Steven Indra Wibowo.
"Beliau mungkin menemukan tagar yang beredar terus di sosmed tentang #boycottfrance, dan kemudian menemukan tagar yang sama namun gambar berbeda tentang seorang warga negara Prancis yang bersyahadat setelah saya nyatakan kedai kopi saya melakukan boycott beberapa produk dari Prancis,"ujar Steven kepada Republika.co.id, Senin (2/11).
Menurut Steven rasa ingin tahu orang-orang alasan begitu marah umat Muslim sedunia tentang perlakuan majalah Charlie Hebdo yg dengan sengaja menghina Rasulullah dan menyulut kemarahan muslim. Kemudian pembunuhan seorang guru yang menghina Islam, lalu banyaknya pujian terhadap syuhada yang membunuh penghina Islam tersebut.
Semua hal ini menjadikan mereka yang belum tahu Islam menjadi bertanya-tanya tentang Islam. Takdir Allah Espen kemudian menghubungi Steven.
Setelah bersyahadat secara langsung, Espen kemudian dititipkan kepada sahabat Muslim yang berada di Norwegia. Dia akan belajar di Masjid Oslo untuk mendalami Islam.
Mualaf Center memiliki program pendampingan dan pembinaan mualaf. Pembinaan itu seperti mengajar dan membimbing mualaf, sedangkan pendampingan berupa menemani mualaf dalam keseharian mereka dan menjadi teman untuk curhat, bertanya urusan agama yang umum, membantu mediasi dengan keluarga mualaf dan sebagainya.
"Kita sudah membantu bersyahadat daring sejak 2008, syahadat jarak jauh dan komunikasi daring, kendala utamanya adalah koneksi internet yang kurang stabil,"ujar dia.
Sumber: https://www.instagram.com/p/CHEJ5P8nYPo/?igshid=fqaev388a2k1