REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Potensi zakat di Kabupaten Purbalingga dinilai belum tergali secara optimal. Hal ini mengingat belum seluruh ASN di lingkungan Pemkab Purbalingga, bersedia menjadi muzaki.
''Potensi besar ini hanya bisa diwujudkan jika seluruh ASN di Kabupaten Purbalingga bersedia menjadi muzaki. Tapi sampai sekarang, belum seluruh ASN bersedia menjadi muzaki,'' jelas Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana salam Sosialisasi Zakat dan Kelembagaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di pendopo setda setempat, Selasa (3/11).
Dia menyebutkan, dengan jumlah ASN yang cukup besar, jumlah zakat yang berhasil dihimpun mestinya bisa mencapai Rp 30 miliar. Namun kenyataannya, dari target Rp 3 miliar yang bisa diperoleh Baznas Purbalingga dari kegiatan ZIS tahun 2020 ini, baru sekitar Rp 2,4 miliar yang bisa dihimpun.
''Sekarang sudah menginjak bulan November 2020 atau menjelang akhir tahun. Dengan sisa waktu sekitar dua bulan ini, saya berharap target perolehan ZIS sebesar Rp 3 miliar ini masih bisa kita capai,'' katanya.
Untuk itu, kata Sarwa, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan pimpinan OPD sekaligus para bendaharanya, untuk membantu Baznas mencapai target ZIS-nya. ''Saya minta para pimpinan OPD bisa menggugah kepedulian kalangan ASN untuk berzakat,'' katanya.
Ketua Baznas Purbalingga Chumaidi, penyaluran dana ZIS yang dihimpun lembaganya, digunakan untuk membantu program pemerintah menanggulangi masalah kemiskinan. Upaya ini dilakukan melalui lima program utama, yaitu Purbalingga Taqwa, Purbalingga Peduli, Purbalingga Cerdas, Purbalingga Sehat dan Purbalingga Sejahtera.
Dalam program Purbalingga Taqwa, Baznas Purbalingga melakukan kegiatan fasilitasi dan sarana untuk kegiatan peningkatan ketakwaan. ''Salah satunya, kita menyedikan rumah mualaf seperti yang diinstruksikan MUI Jateng. Rumah mualaf ini, sudah digunakan secara rutin untuk pengajian para mualaf di Purbalingga,'' jelasnya.
Dalam program Purbalingga Peduli, Baznas Purbalingga antara lain menyalurkan dana ZIS untuk kegiatan sosial seperti membantu rehab RTLH dan berbagai bantuan bagi kaum dhuafa. Sedangkan dalam program Purbalingga Cerdas dan Purbalingga Sehat, Baznas menyalurkan dana ZIS untuk membantu siswa dari keluarga miskin dan membantu biaya pengobatan dari warga miskin yang sakit.
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah KH Dr Achmad Darodji, dalam kesempatan itu mengharapkan ada Baznas di tingkat OPD maupun kecamatan, atau sering disebut sebagai Unit Pengelola Zakat (UPZ). ''UPZ ini diperbolehkan mengelola, menghimpun dan menyalurkan ZIS, sehingga bisa mempercepat proses penghimpunan maupun penyaluran zakat kepada yang berhak,'' jelasnya.