Ahad 01 Nov 2020 06:47 WIB

Usai Timbul Kekerasan, Macron Klarifikasi Pernyataannya

Macron mengaku memahami perasaan umat Islam.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Usai Timbul Kekerasan, Macron Klarifikasi Pernyataannya. Presiden Prancis Emmanuel Macron
Foto:

Sementara Muslim di Prancis mengutuk pembunuhan guru tersebut, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan hukuman secara kolektif di tengah tindakan keras pemerintah yang menargetkan organisasi Islam dan serangan oleh kelompok main hakim sendiri di masjid.

Sementara itu, komentar Presiden Macron memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim, menyebabkan puluhan ribu orang dari Pakistan hingga Bangladesh hingga wilayah Palestina untuk bergabung dalam protes anti-Prancis. Saat perdebatan tentang Islam dan kebebasan berekspresi semakin dalam dalam beberapa pekan terakhir, banyak pejabat dan pengunjuk rasa di negara-negara mayoritas Muslim mengeluarkan seruan untuk memboikot produk buatan Prancis.

"Saya pikir reaksi itu muncul sebagai akibat dari kebohongan dan distorsi kata-kata saya karena orang mengerti saya mendukung kartun ini," kata Macron.

photo
Peserta aksi dari Forum Ukhuwah Islamiyyah (FUI) menggelar aksi unjuk rasa di Titik Nol Yogyakarta, Jumat (30/10). Aksi ini imbas penyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Umat Islam dan Nabi Muhammad. Seruan boikot produk Perancis digaungkan saat aksi. Dan juga menuntut permintaan maaf dari Macron untuk Umat Islam. - (Wihdan Hidayat / Republika)

 

Karikatur Nabi SAW sangat menghina dan Islamofobia karena dianggap mengaitkan Islam dengan terorisme. "Saya memahami sentimen yang diungkapkan dan saya menghormati mereka. Tapi Anda harus memahami peran saya sekarang, untuk melakukan dua hal: untuk mempromosikan ketenangan dan juga untuk melindungi hak berbicara. Saat ini di dunia ada orang yang mendistorsi Islam dan atas nama agama ini yang mereka klaim untuk dibela, mereka membunuh, mereka membantai. Hari ini ada kekerasan yang dilakukan oleh beberapa gerakan ekstremis dan individu atas nama Islam," kata Macron dalam wawancara tersebut.

Menurutnya, ini menjadi masalah bagi Islam karena Muslim adalah korban pertama. "Lebih dari 80 persen korban terorisme adalah Muslim, dan ini adalah masalah bagi kita semua," kata Macron.

Prancis mengalami keterkejutan lebih lanjut pada hari Kamis (29/10) ketika seorang pria Tunisia yang memegang pisau menewaskan tiga orang di sebuah gereja di kota Nice di Mediterania. Pada hari yang sama, seorang pria Saudi menikam dan melukai ringan seorang petugas keamanan di konsulat Prancis di Jeddah, Arab Saudi.

 

Para pemimpin banyak negara Muslim menyampaikan belasungkawa mereka kepada Prancis setelah serangan Nice. Mereka mengungkapkan solidaritas mereka saat mereka mengutuk kekerasan tersebut.

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/31/frances-macron-cartoons-came-from-free-and-independent-news

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement