REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengutuk serangan di sebuah gereja di kota Nice, Prancis selatan yang menewaskan tiga orang pada Kamis (29/10). Kementerian luar negeri Kerajaan menyatakan penolakannya atas serangan ekstremis di Basilika Notre Dame dan lainnya seperti itu.
Kemenlu mengatakan mereka tidak konsisten dengan semua agama, kepercayaan, dan naluri manusia. Kementerian menekankan pentingnya menolak praktik yang menumbuhkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme. Kementerian juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Prancis serta publik, berharap mereka yang terluka segera pulih.
Liga Muslim Dunia (MWL) juga mengutuk serangan itu dan menggambarkannya sebagai kejahatan teroris. MWL menambahkan Islam tidak bersalah atas serangan semacam itu dan menganggapnya sebagai kejahatan buruk yang merupakan produk ideologi teroris.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga mengutuk serangan itu dan mengatakan menolak ekstremisme dan terorisme dalam segala bentuk dan bentuk terlepas dari motifnya. Dewan Cendekiawan Senior mengutuk serangan Nice dan mengatakan adalah tugas manusia untuk mempraktikkan toleransi dan kerja sama yang membangun di dunia.
Ia menambahkan Islam mengutamakan melindungi warga sipil. Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Kuwait, Bahrain dan Mesir juga mengutuk serangan itu.
https://www.arabnews.com/node/1755816/saudi-arabia