REPUBLIKA.CO.ID, PAKISTAN--Maulana Adil Khan seorang Ulama Sunni tewas tertembak di daerah Shah Faisal Karachi, Ahad (11/10) malam. Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyebut motif pembunuhan ini sebagai upaya menciptakan konflik sekretarian di seluruh negeri.
Maulana Adil Khan adalah kepala sekolah Jamia Farooqia. Kematiannya menyusul ketegangan sektarian di Pakistan atas kutukan Sahaba selama Muharram dan beberapa pawai anti-Syiah yang mengikutinya.
Meskipun para pejabat menyalahkan India atas pembunuhan tersebut, banyak pula yang menyalahkan militan Syiah atas pembunuhan tersebut, meskipun hingga saat ini tidak ada bukti dari kasus tersebut.
Menurut polisi, korban saat itu sedang duduk di dalam sebuah Toyota Vigo, dengan kendaraan yang diparkir di luar pusat perbelanjaan Shama ketika tersangka yang mengendarai sepeda motor mendatanginya dan menembak korban dan sopirnya hingga tewas di tempat.
“Para pengendara sepeda motor mengincarnya. Sepertinya dia dibuntuti teroris,” kata polisi yang dikutip di 5 Pillars, Senin (12/10).
Kepala polisi, Ghulam Nabi Memon mengatakan bahwa saat kejadian ada tiga pengendara sepeda motor di lokasi kejadian, dan satu diantaranya menghampiri korban dan melepaskan tembakan.
"Kami sedang mengumpulkan pernyataan dari saksi mata," kata Memon.
“Ini adalah konspirasi untuk menghasut kekerasan sektarian,” tambahnya.
Perdana Menteri Imran Khan mengatakan dalam sebuah tweet, "Terkutuklah pembunuhan yang ditargetkan terhadap Maulana Adil dari Jamia Farooqi di Karachi malam ini. Pemerintah saya telah mengetahui dan saya telah berulang kali mengatakan ini di TV, sejak 3 bulan terakhir [bahwa] India berusaha untuk menargetkan pembunuhan Aalims dari sekte Sunni dan Syiah untuk menciptakan konflik sektarian di seluruh negeri,” tulisnya.
Perdana Menteri mengatakan bahwa pihak berwenang telah mencegah sejumlah upaya semacam itu dalam beberapa bulan terakhir.
“Organisasi intelijen dan lembaga penegak hukum kami akan menangkap pelaku pembunuhan ini. Juga, ulama kami dari semua sekte harus memastikan orang-orang tidak menjadi mangsa rancangan jahat India yang mengguncang Pakistan,” tambahnya.
Menanggapi perkembangan Wifaq-ul-Madaris, federasi seminari agama terbesar di Tanah Air, mengatakan bahwa penyerangan terhadap Maulana Adil merupakan serangan terhadap kebijakan perdamaian dan keamanan bangsa.
"Kematian Dr Maulana Adil Khan adalah kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi dunia Islam," tambahnya.
Menteri Urusan Agama dan Kerukunan Umat Beragama Sahibzada Noor-ul-Haq Qadri juga menyampaikan kesedihan dan kesedihan yang mendalam atas pembunuhan Maulana Adil. Dalam pesan belasungkawa, menteri mengatakan pembunuhan ulama adalah kerugian bagi seluruh umat Islam.
Ulama ternama, Mufti Taqi Usmani menanggapi kejadian tersebut, mengatakan bahwa serangan itu merupakan konspirasi untuk memicu kekerasan di Tanah Air. “Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk segera menangkap para pembunuh dan menghindari situasi seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Jamaat-e-Islami Siraj-ul-Haq, menanggapi insiden tersebut, mengatakan bahwa elemen anti-Pakistan telah menyerang ulama tersebut. "Tidak hanya Pakistan tetapi seluruh umat Muslim [telah dicabut seorang ulama]," katanya. Ketua JI menuntut agar para pembunuh Maulana Abid segera ditangkap.
Muḥammad Adil Khan adalah sekretaris jenderal seminari Jamia Farooqia di Karachi dari tahun 1986 hingga 2010. Antara 2010-18 dia meraih gelar profesor di Universitas Islam Internasional Malaysia dan menjadi rektor dan Profesor Hadits di Jamia Farooqia. Ia juga menjadi anggota panitia kerja Wifaq ul Madaris Al-Arabia dan menulis buku tentang sejarah Pakistan yang berjudul Tārikh-e-Pakistan.
Sumber:
https://5pillarsuk.com/2020/10/11/pakistan-blames-india-as-prominent-sunni-leader-is-assassinated/