Ahad 11 Oct 2020 05:05 WIB

Dewasa Secara Kafah, Hikmah Usia 40 Tahun

Hikmah dari usia 40 tahun adalah momentum untuk penegasan visi hidup.

Dewasa Secara Kafah, Hikmah Usia 40 Tahun.
Foto:

Sedangkan kedewasaan intelektual atau berpikir ditunjukkan dengan kemampuannya mengurai masalah yang dihadapi dan membuat tahap-tahap penyelesaian masalah. Lebih jauh lagi mereka yang memiliki kedewasaan berpikir mampu membuat rencana jalan untuk tujuan yang diinginkan. Ia memiliki perspektif yang tepat tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Perspektif waktu yang mewakili cara berpikir dewasa ada dalam doa usia 40 tahun. Melihat masa lalu sebagai sesuatu yang disyukuri (mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku). Melihat masa kini untuk melakukan tindakan tepat (supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai). Serta melihat masa depan sebagai buah dari tindakan masa kini (berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku).

Semakin dewasa seseorang dalam berpikir akan semakin mampu mensyukuri apa-apa yang sudah didapat dari masa lalunya, semakin progresif dan solutif di masa kini, serta semakin antisipatif dan tidak mudah cemas memandang masa depan. Mereka yang tidak mampu mengantisipasi dan cemas melihat masa depan dikarenakan tidak mampu mengurai yang dihadapi dan membuat tahap-tahap penyelesaian masalah. Karena itu mereka pun tak mampu merumuskan apa yang tepat untuk dilakukannya di masa kini.

photo
Anggota Kelompok Galuh Peduli Rasa (Gapura) membuat kerajinan berbahan kertas bekas di Desa Dewasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). - (ANTARA/ADENG BUSTOMI)

Secara umum setelah memasuki usia 40 tahun sudah seharusnya orang memiliki gambaran yang jelas tentang masa depan yang perlu disiapkan dan akan diwariskannya. Ia bukan hanya manusia masa kini produk dari masa lalu saja. Tetapi seluruh yang dijalaninya sudah cukup mematangkannya untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik.

Mereka yang usianya lebih dari 40 tahun sudah harus sadar kini ia bukan lagi hanya bertanggung jawab mengenai nasibnya dirinya sendiri. Ia juga bertanggung jawab tentang nasib generasi masa depan dengan seluruh tindakannya di masa kini. Jika mereka tidak bisa memberi warisan yang mendatangkan kebaikan masa depan, setidaknya jangan mewariskan sesuatu yang mendatangkan keburukan.

Seorang muslim yang telah memasuki usia 40 tahun hendaknya memperbaharui tobatnya dan mempertegas visi hidupnya. Ia harus menjadi orang yang dewasa secara spiritual, emosional, dan intelektual untuk menjalani misi yang diamanatkan Allah padanya. Sebagai muslim yang baik maka ia harus semakin bersungguh-sungguh menjalani hidup sebagai hamba Allah dan khalifatullah (wakil Allah) memakmurkan bumi.

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/10/02/dewasa-secara-kafah/

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement