REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi R&B Rihanna mendapat kecaman keras lantaran dianggap menggunakan lagu berisi hadits dalam fashion show tahunan Savage X Fenty. Aksi Rihanna membuat geram, khususnya umat Islam, saat para model memeragakan model pakaian dalam sembari menari mengikuti lagu yang tampaknya merupakan sebuah hadits yang di-remix.
Dalam pergelaran pada Jumat (2/10), penyanyi asal Barnados itu meluncurkan Savage X Fenty Volume 2, edisi kedua dari lini pakaian dalam miliknya. Peragaan busana pra-rekaman ditayangkan di Amazon Prime.
Para pengguna media sosial memperhatikan di salah satu segmen acara, para model menari mengikuti lagu berjudul "Doom" yang dibuat oleh produser yang berbasis di London, Coucou Chloe. Lagu tersebut dianggap mengambil contoh narasi dari sebuah hadits. Hadits yang dimaksud tampaknya telah meremix bacaan dari pengkhutbah asal Kuwait, Mishary bin Rashid Alafasy.
as a muslim, no words can describe how disappointed i am with Rihanna for letting her models dance to hadith. Hadith are the sacred words of our prophet, you can't just use it for your lingerie show. disgusting and extremely disrespectful
— dee⁷ (@kookdice) October 4, 2020
Akibatnya, pengguna media sosial, baik Muslim dan non-Muslim, ramai mengkritik Rihanna. Mereka menuduhnya tidak menghormati Islam dengan menggunakan hadits dalam konteks seksual.
Beberapa orang mencatat Rihanna menggunakan lagu 'Doom' yang tampaknya mengambil tema hari penghakiman dalam segmen hadits tersebut dalam peragaan busana lain tiga tahun lalu. Sementara itu, Chloe juga tak luput dari kritikan.
Unggahannya di Instagram berjudul "stress zero" membuat ratusan pengguna mengkritik jejaknya di sana. Sejak itu, Instagram-nya membatasi interaksi, sementara akun Facebook dan Twitter-nya dinonaktifkan. Pada Senin, dia mengaktifkan kembali Twitter-nya dan mengunggah ungkapan permintaan maaf.
Tahu tak kenapa Rihanna trending ? Dia membangkitkan kemarahan orang Islam bila dia pakai track yang ada Hadith alunan (Misyari Alafasy) Versi remix untuk pelancaran pakaian dalam perempuan brand dia tu lah Fenti ke mende apa jadah,ni ayat yang ada dalam lagu ni https://t.co/ZhsgPwJ073 pic.twitter.com/DjnyJ903Uv
— IB (@IBCIG) October 4, 2020
"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas pelanggaran yang disebabkan oleh sampel vokal yang digunakan dalam lagu saya "Doom". Lagu itu dibuat menggunakan sampel dari trek Baile Funk yang saya temukan melalui online. Saat itu, saya tidak mengetahui sampel ini menggunakan teks dari sebuah hadist Islam," tulis Chloe, seperti dilansir di Middle East Eye, Selasa (6/10).
"Saya bertanggung jawab penuh atas fakta saya tidak meneliti kata-kata ini dengan benar dan ingin berterima kasih kepada Anda yang telah meluangkan waktu untuk menjelaskan hal ini kepada saya. Kami sedang dalam proses untuk segera menghapus lagu tersebut dari semua platform streaming," tambahnya.
Rihanna kerap dipuji karena dia memperjuangkan keberagaman dan inklusivitas. Peluncuran Savage X Fenty pekan lalu mendapat pujian karena menyertakan model dari berbagai ras dan ukuran.
Namun dalam hal representasi Muslim, penyanyi sekaligus pengusaha berusia 32 tahun itu memiliki catatan yang beragam. Rihanna memasukkan model berhijab Halima Aden dalam peluncuran merek kosmetiknya Fenty Beauty pada 2017. Dia juga mempromosikan kacamata hitam Fenty tahun lalu dengan model hijabi.
Namun, dia juga dituduh mengenakan pakaian islami. Peluncuran pakaian dalam Savage X Fenty tahun lalu menampilkan wanita, termasuk model Palestina-Amerika Bella Hadid, dengan rambut ditutupi dengan cara yang beberapa diartikan mirip dengan hijab. Pada 2013, Rihanna diminta meninggalkan Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi setelah berpose untuk foto dengan cara yang dianggap tidak pantas.
Penyanyi tersebut kemudian mengunggah gambar di Instagram yang menutupi kepala sampai ujung kaki dalam warna hitam, termasuk satu unggahan dengan wanita Muslim di latar belakang, bertuliskan "B*tch mencuri pandanganku".
Kontroversi terbaru ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang persepsi Rihanna mengenai penggunaan Islam sebagai estetika. Dia memang bukan bintang hip-hop pertama yang menggunakan frase Arab atau Islam dalam musik, sebab sebelumnya penyanyi Drake juga melakukan hal serupa.
Penggunaan kata "Insya Allah" oleh Drake dalam lagu "Diplomatic Immunity" pada 2018 mendorong penerbit musik Genius untuk melacak sejarah referensi Arab dan Muslim dalam hip-hop, termasuk dari orang-orang seperti Kendrick Lamar, Kanye West, dan Jay-Z.
https://www.middleeasteye.net/news/rihanna-islam-hadith-lingerie-show-outrage