REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan para pemuka agama dan ulama memiliki peran penting untuk mencegah penularan COVID-19. Caranya dengan mengajak umat dan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Dalam situasi seperti inilah, saya menilai peran para ulama dan pemuka agama sangatlah penting dengan terus mengajak umat dan masyarakat untuk selalu mematuhi kedisiplinan dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan," kata Ma'ruf Amin saat menutup Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) yang diselenggarakan secara virtual dari Jakarta, kemarin.
Kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi kunci penting dalam mencegah penularan COVID-19 semakin meluas. Karena, vaksin dan obat untuk penyakit akibat virus tersebut masih dalam tahap penelitian.
Pengabaian terhadap protokol kesehatan akan berisiko tinggi bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. ''Hal ini harus disadari sebagai kepentingan sekaligus kewajiban bersama kita semua," tegasnya.
Ajaran Islam
Oleh karena itu, para pemuka agama dan ulama diharapkan turut mengampanyekan penerapan protokol kesehatan COVID-19 kepada masyarakat. Utamanya dengan mengajak umat mengenakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dengan menaati protokol kesehatan, maka hal itu sama dengan mematuhi ajaran agama Islam untuk menjaga diri sendiri, orang lain dan sesama manusia untuk tidak tertular penyakit.
Membiarkan diri tertular berarti membahayakan diri sendiri. Sedangkan, menularkan penyakit kepada orang lain adalah membahayakan diri orang lain.
"Oleh karena itu, menjaga protokol kesehatan bukan sekedar mematuhi anjuran pemerintah, tetapi merupakan perintah agama yang harus ditaati dan itu berarti menjalankan syariat Islam," ujarnya.
Wapres juga mengatakan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia masih belum menunjukkan hasil baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin meningkatnya angka kasus penularan, meskipun angka kesembuhan juga ikut naik.
Perkembangan pandemi COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, meskipun jumlah penularan masih terus naik, katanya, Indonesia juga mencatat jumlah kesembuhan yang semakin meningkat.