Rabu 23 Sep 2020 17:09 WIB

Berdosa Jika Sengaja Tularkan Virus ke Orang Lain

Perilaku sengaja menularkan penyakit ke orang lain merupakan tindakan berdosa.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sedang ramai dibicarakan seorang pasien positif Covid-19 asal Semarang, Jawa Tengah yang sengaja berjalan-jalan di keramaian untuk menularkan ke orang lain. Perilaku ini lantas dikecam banyak warga net setelah percakapan mengenai aktivitas pasien tersebut disebar di media sosial.

Ketua MUI Provinsi Banten AM Romly mengatakan perilaku sengaja menularkan penyakit ke orang lain merupakan tindakan berdosa. Padahal menjaga keselamatan diri dan orang lain merupakan tuntunan Allah.

"Kalau berjalan-jalan di luar padahal sudah tahu kalau dia Covid-19 itu tidak sesuai dengan ajaran agama. Termasuk dosa kalau sampai menyebarkan virus ke orang lain," jelas AM Romly, Rabu (23/9).

Agama islam menurutnya menuntun pemeluknya untuk menjaga keselamatan mulai dari diri sendiri. Berupaya untuk menjaga keselamatan orang lain dari bahaya Covid-19 juga sudah otomatis menjadi kewajiban seorang muslim.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan Surat Al-Baqarah Ayat 195:

وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,"

"Menjaga keselamatan diri itu perintah Allah, harus jaga diri dari kebinasaan, kalau sudah sakit masa keluar. Tentunya menjaga keluarga, kaum kerabat, itu perintah Allah juga,"ungkapnya.

Dalam islam, menurutnya upaya isolasi diri bagi seseorang yang terpapar wabah menjadi keharusan. Hal ini sesuai dengan yang diteladankan khalifah Umar bin Khattab dalam menghadapi wabah.

"Di masa Umar, ketika mau ke Syam dia balik lagi karena tidak boleh masuk ke daerah pandemi. Begitu juga sebaliknya, kalau seseorang tinggal di daerah pandemi, maka tidak boleh keluar, harus tetap lock down," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement