REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah saluran berita Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Israel berkolaborasi dalam siaran langsung. Kedua negara Teluk, UEA dan Bahrain, menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel, Selasa (15/9).
"Setelah penandatanganan perjanjian damai antara UEA dan Israel, kami menyaksikan siaran TV pertama antara saluran Emirat, Dubai TV, saluran Israel, Channel 12, dan saluran Bahrain, Bahrain TV," ujar Presenter TV Dubai Mohammed al-Kaabi mengatakan di awal siaran, dikutip dari Al Arabiya.
"Selamat datang. Dari taman Gedung Putih hingga Timur Tengah, angin perdamaian bertiup di hari penting dalam konflik Arab-Israel ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, siaran langsung dari Channel 12 dan saluran resmi UEA, Dubai TV, dan Bahrain TV. Kami mengirimkan perdamaian dari Yerusalem,” kata penyiar berita Israel Yonit Levi.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani perjanjian dengan Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani. UEA adalah negara Teluk pertama, dan yang ketiga di dunia Arab, yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Bahrain mengumumkan tak lama setelah itu akan mengikuti jejak UEA.