REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Umat Muslim Pakistan melakukan protes menentang penerbitan ulang karikatur yang menghujat Nabi Muhammad SAW, oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo. Dalam aksi yang sama, mereka juga menyerukan gerakan global melawan Islamofobia.
Demonstrasi melawan gelombang baru gerakan anti-Islam di komunitas Eropa diadakan setelah shalat Jumat di kota Islamabad, Pakistan.
Dilansir di AhlulBayt News Agency, ratusan aktivis politik, agama, serta sipil, terutama pengurus Majlis Wahdat-e-Muslimeen Pakistan (MWM) dan Organisasi Mahasiswa Imamia, menggelar unjuk rasa menentang tindakan penghinaan yang dilakukan Charlie Hebdo.
Dalam protes tersebut, dengan lantang mereka mengutuk keras sikap diam para penguasa Barat atas Islamofobia dan kekerasan terhadap komunitas Muslim.
Para pengunjuk rasa juga menyerukan adanya tanggapan yang efektif dari dunia Islam. Para penguasa Muslim yang berpengaruh, diharap memberikan suara terhadap konspirasi Barat yang ingin merusak persatuan Islam dan penghinaan terhadap kepercayaan Muslim.
Aktivis Pakistan menuntut pemerintahannya mengambil sikap tegas melawan Islamofobia di Barat. Pertanggungjawaban diharap bisa diberikan para penguasa Eropa di forum internasional.
Mereka lantas menggambarkan gerakan anti-Islam dan konspirasi di berbagai belahan dunia sebagai bagian dari rencana jahat hubungan AS-Zionis. Tujuannya, untuk mengalihkan perhatian publik dunia dari kegaduhan lain, seperti menyerang Yaman dan mengganggu kekuatan di negara-negara Islam.
Para pengunjuk rasa juga menyalahkan diamnya beberapa yang disebut penguasa Muslim di Timur Tengah, atas tindakan menghina mereka di Barat.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, menyatakan keprihatinan yang serius tentang kebangkitan Islamofobia, rasisme, dan promosi kebencian terhadap orang-orang di negara lain. “Tindakan memalukan itu telah melukai perasaan jutaan Muslim,” katanya, dilansir di ABNA, Sabtu (12/9).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Zahid Hafeez Chaudhri, memperingatkan terhadap gelombang baru Islamofobia di Eropa. Ia juga mengecam keras insiden penodaan Alquran di Swedia dan Norwegia baru-baru ini.
Charlie Hebdo adalah majalah sayap kiri Prancis dengan sejarah penerbitan konten yang menghina dan anti-agama. Majalah tersebut pernah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW pada 2012 dan 2015, yang memprovokasi umat Islam untuk memulai demonstrasi di seluruh dunia.