Kamis 03 Sep 2020 12:28 WIB

Diduga Dukung Ikhwanul Muslimin, IRW Akan Diselidiki

IRW menjalankan program amal di seluruh dunia.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Diduga Dukung Ikhwanul Muslimin, IRW Akan Diselidiki. Foto: Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Diduga Dukung Ikhwanul Muslimin, IRW Akan Diselidiki. Foto: Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, SWEDIA--Seorang politikus Swedia mengumumkan penghentian dukungan untuk Islamic Relief dan seluruh badan amal Inggris yang memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood). Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan bahwa karyawan senior Islamic Relief Worldwide (IRW) menerbitkan posting media sosial yang menunjukkan dukungan untuk kelompok militan Hamas dan Ikhwanul Muslimin Mesir.

IRW, yang menjalankan program amal di seluruh dunia, menerima £4,2 juta antara tahun 2017 dan 2019 dalam bentuk uang pembayar pajak dari lembaga pemerintah Swedia, termasuk £2 juta dari Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia (Sida). Sekarang, Demokrat Kristen Lars Adaktusson, anggota Komite Urusan Luar Negeri parlemen Swedia, menyerukan agar pendanaannya ditangguhkan sampai badan amal tersebut diselidiki atas kaitannya dengan Ikhwanul Muslimin.

Baca Juga

"Ada tanda tanya atas Islamic Relief dan kami percaya sangat penting untuk menghentikan sumbangan dan bantuan Swedia segera sampai kami tahu apakah tuduhan dan laporan ini benar," katanya yang dikutip di The National, Rabu (2/9).

“Kita perlu tahu apa yang terjadi jika menyangkut orang-orang yang jelas-jelas memiliki pandangan anti-Semit dan telah membuat pernyataan yang sama sekali tidak dapat diterima. Kami juga telah melihat cara yang aneh IRW menangani krisis, mereka tidak menanggapi situasi ini dengan cukup serius," ujarnya menambahkan.  

Dia meminta Sida untuk berhenti mendanai IRW dan menyarankan Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia, Peter Eriksson, untuk mengambil sikap.

“Kami mendapat laporan yang sangat mengkhawatirkan di Swedia dari peneliti independen yang terkait dengan departemen pertahanan Swedia tentang Ikhwanul Muslimin. Laporan ini sangat mengkhawatirkan," kata dia.

Di sisi lain, Eriksson memastikan, penyelidikan akan dilakukan untuk memastikan hubungan antara IRW dengan ekstremis Ikhwanul Muslimin. Pekan lalu, penyelidikan oleh The National mengungkapkan tiga karyawan IRW saat ini telah menggunakan akun pribadi untuk berbagi materi yang dianggap "tidak dapat diterima" dan "tidak pantas" oleh badan amal yang berbasis di Birmingham.

Sebelumnya, IRW telah ditanyai tentang materi yang disajikan oleh The National dan diminta untuk berkomentar, tetapi mereka mengatakan tidak dapat memberikan jawaban karena undang-undang Inggris yang mengatur kerahasiaan karyawan dan perlindungan data.

"Sungguh luar biasa bahwa ada badan amal terdaftar di Inggris yang secara terbuka terkait atau mendukung kelompok teroris terlarang di Inggris dan di seluruh dunia," ujar Ghanem Nuseibeh.

Ghanem Nuseibeh yang merupakan ketua Muslim Against Anti-Semitism, mengatakan Komisi Amal Inggris sangat perlu untuk berhenti "menutup mata" terhadap upaya Ikhwanul Muslimin untuk "memajukan tujuannya" melalui badan amal Inggris Raya.

“Para jihadis, khususnya Ikhwanul Muslimin, memiliki jaringan sosial dan keuangan yang sangat kompleks yang ada untuk mendukung infrastruktur mereka yang pada akhirnya mendukung ekstremisme,” katanya.

“Mereka menggunakan sektor amal Inggris untuk mencapai tujuan mereka. Mengabaikan hal ini tidak hanya mendorong ekstremisme tetapi juga mengarah pada tragedi," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, IRW telah mengumumkan bahwa seluruh dewan pengawas IRW akan mengundurkan diri, tetapi rapat tertutup mengakibatkan mantan ketua Lamia El Amri yang berbasis di Swedia untuk mempertahankan posisi sebagai wali.

El Amri yang juga bekerja untuk jaringan pendidikan Swedia Asosiasi Studi Ibn Rushd. Ini telah dihubungkan melalui pendirinya, Asosiasi Islam Swedia, ke organisasi payung Ikhwanul Muslimin Eropa, Federasi Organisasi Islam di Eropa.

“Informasi yang sekarang muncul tentang Islamic Relief menjelaskan perlunya reformasi dalam kebijakan bantuan pembangunan Swedia, termasuk pertanyaan tentang bagaimana bantuan pembangunan Swedia harus disalurkan,” kata anggota parlemen Hans Wallmark.

Carin Jamtin, kepala eksekutif Sida, mengatakan akan melihat tuduhan tersebut saat meninjau kontraknya dengan IRW. Badan pengawas amal Inggris Raya, Charity Commission, juga telah meluncurkan penyelidikan.

Sumber:

https://www.thenational.ae/world/swedish-politician-calls-on-europeans-to-freeze-support-for-islamic-relief-1.1071408

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement