REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Masduki Baidlowi mengomentari aksi robek dan bakar Alquran di Norwegia dan Swedia yang dilakukan orang-orang anti-Islam. Menurutnya, seringnya demonstrasi seperti merobek dan membakar Alquran di Eropa atau Barat karena mereka tidak tahu ajaran Islam yang sebenarnya.
Kiai Masduki mengatakan, orang-orang yang anti-Islam mengenal Islam secara salah atau salah paham. "Yang mereka (orang-orang anti-Islam) kenal tentang Islam itu adalah pedang, kekerasan, teroris, anti terhadap perspektif gender, ya pokoknya hal-hal yang buruk dalam konteks peradaban modern," kata Kiai Masduki kepada Republika.co.id, Selasa (1/9).
Ia mengatakan, menurut mereka yang anti-Islam segala hal yang bertentangan dengan peradaban modern itulah Islam. Perkenalan mereka dengan Islam yang menurut mereka buruk punya sejarah panjang dan berkaitan dengan islamofobia.
Terkait Islamofobia, dikatakan Kiai Masduki, tidak lepas dari sejarah orientalis di Barat, ada orientalis yang cukup objektif tapi pada umumnya tidak objektif. Lebih spesifik lagi ada orientalis yang membenci Islam, jadi islamofobiaitu berasal dari itu.
"Di benak orang-orang Barat pada umumnya, Islam yang dikenal itu ya Islam yang (bertentangan dengan peradaban modern) dan itu terus direproduksi dengan berbagai cara," ujarnya.
Kiai Masduki mengingatkan, tugas umat Islam di Indonesia dan di seluruh dunia sekarang menampilkan Islam rahmatan lil alamin. Inilah tantangan bagi umat Islam dalam memberikan pemahaman tentang Islam yang sebenarnya kepada dunia.
Ia menegaskan, Indonesia sebagai wadah orang-orang Islam yang moderat bisa hidup bersama secara bersaudara dengan orang-orang yang beragama lain. Mereka orang Barat pada umumnya tidak tahu ada Islam di Indonesia yang seperti ini.
"Maka kita wajib sebagai sebuah produk pemahaman keagamaan yang moderat diperkenalkan kepada Barat, perkenalkan ke Barat apa yang terjadi di Indonesia ini supaya mereka tahu," ujarnya.