REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM — Pihak kepolisian Swedia menyebut, kelompok fanatik sayap kanan di Kota Malmo, Swedia Selatan melakukan pembakaran salinan Alquran. Dalam keterangannya, kejadian itu memicu kerusuhan setelah lebih dari 300 orang berupaya memprotes perihal itu.
Kantor berita TT juga melaporkan bahwa pembakaran yang dilakukan oleh kelompok fanatik itu, awalnya disiarkan secara daring dan diunggah di media sosial. Mengutip Saudigazette, Ahad (30/8), kerusuhan itu terjadi pada Jumat sore lalu di sekitar wilayah yang didominasi oleh migran.
Tak hanya itu, kerusuhan yang berlanjut juga disertai pembakaran beberapa objek dan pelemparan benda-benda ke pihak kepolisian. Selain pada layanan penyelamatan.
Alhasil, beberapa petugas polisi mengalami luka ringan. Sementara dari pihak kerusuhan, sekitar 15 orang diamankan.
Belakangan, tiga orang ditangkap karena dicurigai menghasut kebencian terhadap satu kelompok etnis. Utamanya, setelah menghina kitab suci umat Islam.