Sabtu 15 Aug 2020 19:20 WIB

Demonstran dan Polisi Bentrok Lagi di Pemakaman Islam Jaffa

Israel berencana membangun penampungan tunawisma di pemakaman Muslim di Jaffa.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Demonstran dan Polisi Bentrok Lagi di Pemakaman Jaffa. Warga Arab Israel sholat Jumat di samping pemakaman Muslim dari abad ke-18 sebelum menggelar protes menentang penghancuran makam oleh pemerintah kota Tel Aviv, Jumat (12/6). Israel berencana membangun rumah bagi tunawisma di lahan makam.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Demonstran dan Polisi Bentrok Lagi di Pemakaman Jaffa. Warga Arab Israel sholat Jumat di samping pemakaman Muslim dari abad ke-18 sebelum menggelar protes menentang penghancuran makam oleh pemerintah kota Tel Aviv, Jumat (12/6). Israel berencana membangun rumah bagi tunawisma di lahan makam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAFFA -- Kericuhan terjadi antara kepolisian dengan warga di Kota Jaffa, Israel. The Jerusalem Post melaporkan, massa memprotes pembaruan bangunan atas pemakaman Muslim Al Eassaf Jaffa yang sudah usang.

Kepolisian pun dilaporkan menghalangi massa aksi yang memblokir jalan. Seorang pengguna Twitter menceritakan jika polisi justru mengejar massa yang datang untuk memprotes dan melindungi martabat kerabat yang telah meninggal.

Baca Juga

"Bukannya menangkap penjahat yang membunuh atau menangkap petugas yang membunuh Iyaf El Hallaq," cicit pengguna Twitter tersebut.

Aksi unjuk rasa ini terjadi ketika Kota Tel Aviv mulai membangun penampungan tunawisma di daerah yang pernah menjadi kuburan penduduk Muslim. Sebelumnya, pada 1915, Suriah meminta Jamal Pasha memindahkan kuburan, yang menghubungkan Jaffa selatan dengan lingkungan Manshiyya, yang dikenal kini dengan Tel Aviv Charles Clore Park. Sebagian besar makam pun dipindah ke lokasi yang berbeda.

Lalu, pada Juli, pertikaian yang sengit terjadi di Jaffa dan Tel Aviv. Sebuah bom molotov dilempar ke arah bangunan kota Tel Aviv, menghancurkan jendela dan menyebabkan kebakaran. Setidaknya satu kantor rusak total.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement