REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Qurban Masjid Agung Istiqlal menerjunkan dua dokter untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan qurban yang dijadwalkan Sabtu (1/8).
"Kami nanti diawasi dua dokter yakni dari dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan) untuk memeriksa hewan dan dokter untuk mengecek (kesehatan) panitia," kata Ketua Panitia Pelaksana Qurban 1441 H Masjid Istiqlal Abu Hurairah saat dihubungi, Jumat (31/7).
Abu mengatakan akan ada 50 panitia yang hadir dalam proses qurban di masjid terbesar di Asia Tenggara itu pada esok hari. "Sebanyak 20 orang di antaranya adalah petugas pemotong hewan qurban. Besok mungkin masih bisa nambah lagi," ujar Abu.
Panitia lainnya akan bertugas membungkus daging yang telah dipotong dan akan melakukan pendistribusian langsung ke rumah-rumah warga. Hingga Jumat (31/7) sore tercatat ada sebanyak 36 hewan qurban yang akan dipotong di Masjid Istiqlal, yaitu 21 ekor sapi dan 15 ekor kambing.
Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal: Idul Adha Momen Introspeksi Diri
"Jumlah hewan qurban sampai saat ini sapi 21 ekor, kambing 15 ekor. Itu sudah termasuk yang punya pak presiden dan wapres," kata Abu saat dihubungi, Jumat.
Abu mengatakan Presiden Joko Widodo menyerahkan qurban berupa sapi jenis PO atau Peranakan Ongole yang memiliki berat sebesar 1,093 ton. Selama proses pemotongan hewan qurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan masjid.
"Tidak boleh (ada warga yang menonton). Ini kita terbatas sekali karena sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Abu.