Jumat 31 Jul 2020 04:31 WIB

Idul Adha, Covid-19 dan Keluarga

Hikman Idul Adha di tengah pandemi Covid-19

Warga menggunakan jasa transportasi kapal kayu yang telah difungsikan menjadi angkutan barang dan penumpang dari Banda Aceh tujuan Pulo (pulau) Aceh di pesisir pantai Selat Malaka, Banda Aceh, Aceh, Kamis (30/7/2020). Mayoritas warga yang mudik untuk merayakan hari raya Idul Adha 1441 H di pulau Aceh memilih angkutan kapal kayu sebagai sarana tranportasi penyeberangan meski pemerintah telah menyediakan kapal roro KMP Papuyu.
Foto:

Suatu peristiwa yang sangat mengejutkan, setelah Ismail mencapai usia yang beranjak remaja, Ibrahim melalui mimpi diperintah Allah untuk menyembelih Ismail. Dengan komunikasi yang baik antara bapak-anak yang diliputi dengan suasana batin yang penuh iman, maka perintah Allah untuk menyembelih Ismail diterima dan dilaksanakan.

Ibrahim sempat diliputi oleh kebimbangan karena bisikan setan di tempat penyembelihan yaitu di Mina, namun karena keteguhan hati, Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah.  Tidak sampai pisau tajam itu menggores leher Ismail, Allah menggantinya dengan seokor kambing gibas.

Semua perjuangan Ibrahim, Siti Sarah, Siti Hajar dan Ismail menjadi bagian penting dalam manasik Haji dan rangkaian ibadah qurban di hari hari raya Idhul Adha. Perjuangan Siti Hajar menemukan mata air menjadi ibadah Syai` yakni berlari lari kecil antara bukit shafa dan marwa. Mata air yang ditemukan bersama Ismail menjadi sumber mata air yang menghidupi jamaah haji hingga sekarang, bahkan menjadi oleh-oleh yang bisa dibawa sampai tanah air. 

Perjuangan Ibrahim mengalahkan gangguan setan untuk taat pada perintah Allah menyembelih Ismail, diabadikan dalam Ibadah melempar Jumrah. Jejak jejak Ibrahim dan keluarganya lainnya dapat ditemui di sekeliling Ka`bah, mulai dari ka`bah itu sendiri yang dipugar oleh Ibrahim dan Ismail, Hajar Aswad, Maqam Ibrahim dan Hijir Ismail.   

Keluarga yang tidak hanya punya tujuan bilogis sebagai keberlangsungan keturunan tetapi juga ideologis kelangsungan misi kebaikan dan perbaikan kehidupan adalah yang menjadikan keluarga Ibrahim teladan bagi Umat Islam. Keluarga adalah basis pertahanan terakhir di masa pandemi Covid-19 ini.

Ketika pertemuan dan perkumpulan di kantor, disekolah, di tempat ibadah di khawatirkan akan menjadi pusat penyebaran virus Covid-19, maka semua masyarakat diwajibkan mengisolasi diri dalam rumah. Rumah menjadi tempat ibadah, rumah menjadi tempat belajar anak, rumah menjadi tempat bekerja suami dan istri.

Apakah yang terasa asing ketika beribadah, belajar, dan bekerja di rumah. Karena selama ini kita beribadah di masjid, belajar di sekolah dan bekerja di kantor. Banyak orang tua yang bingung karena harus mendapingi anaknya belajar di rumah. Banyak orang yang tidak terima harus berjamaah di rumah bersama keluarga saja, tidak di masjid dengan tetangga. Dan banyak yang bingung bekerja sendirian di rumah hanya terhubung dengan rekan kerja dengan jaringan internet.

Apakah ketika kita beribadah di masjid, rumah bukan tempat ibadah lagi. Apakah ketika anak dikirim ke sekolah, tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak sudah lunas? dan apakah ketika seorang bekerja di kantor, rumah hanya tempat beristirahat?. Selama ini kita telah bersusah payah membangun rumah, tetapi kemudian meninggalkannya.

Pandemi Covid-19 menyadarkan orang pada fungsi rumah bagi keluarga. Rumah dibangun oleh sepasang suami istri dan anak keturunannya untuk tujuan anggota keluarga melaksanakan ibadah. Orang menikah karena ibadah bukan hanya kepentingan biologis. Anak yang lahir dalam keadaan suci, dia menjadi muslim atau tidak merupakan tanggung jawab orang tua.

Pendidikan anak adalah amanah orang tua. Suami istri wajib berusaha memenuhi kebutuhan rumah dengan bekerja atau berwiraswasta, maka rumah adalah ruang kehidupan bagi keluarga menjalankan visi dan misinya.        

Mimpi Ibrahim untuk menyembelih Ismail, putra tercinta yang telah dibesarkan oleh ibunya di padang tandus sendirian, merupakan ajaran agar kita berusaha keras untuk menghidupkan  keluarga dan mengorbannya  Seseorang berjuang untuk keluarga namun bukan kejayaan keluarga yang menjadi tujuan.

Kalau kejayaan keluarga yang menjadi tujuan, maka keberhasilan keluarga diukur ketika suami, istri dan anak menguasai sumber –sumber modal, baik modal politik ataupun ekonomi.  Ketika penguasaan modal menjadi tujuan keluarga, maka dinasti yang terbangun. Terbentuklah budaya merendahkan Tuhan dan mengangugngkan diri sendiri. Kejayaan ini adalah aku dan keluargaku. Dalam nilai nilai yang mengangungkan keluarga, muncullah tradisi mengorbankan pihak lain bukan mengasihi. 

Ibrahim menolak budaya mengorbankan manusia untuk persembahan dan keagungan dinasti. Makna penolakan tersebut sesuai dengan isi surat al-Haj ayat 37 yang menegaskan bahwa tujuan pengorbanan binatang pada hari raya Idhul Adhha adalah bukan darah dan daging binatang itu sendiri tetapi ketaqwaan manusia. Taqwa adalah bentuk ketundukan manusia pada Tuhan dan kesediaan manusia untuk patuh pada Tuhan.

Maka yang perlu dipersembahkan kepada Tuhan adalah jiwa raga manusia itu sendiri dengan mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi semua apa yang dilarang Tuhan. Allah swt. tidak membutuhkan pengorbanan berupa manusia termasuk binatang.

Kejayaan keluarga tidak diukur dengan keberhasilan penguasan modal oleh anggota keluarga. 

Keluarga yang bertujuan taqwa yang mengorbankan hidupnya untuk Tuhan diukur sejauhmana anggota keluarganya tumbuh kembang menjadi shalih dengan amal shalih dengan mengasihi semesta alam. Kebahagiaan semesta alam dalam bahasa agama disebut bahagia dunia sampai di akhirat. Sebagaimana doa Ibrahim (Surat Ibrahim 40-41)

“Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap melaksanakan shalat; Tuhan kami, perkenankanlah doaku, Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari perhitungan (di hari kiamat)”

Saatnya kita berhenti mengeluh karena harus di rumah, mendampingi anak belajar dan bekerja dari rumah,  karena hakekat perjuangan adalah keluarga yang tinggal di rumah. Wallahu A`lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement