Tarekat mulai berkembang sekitar abad ke-6 H. Adalah Tarekat Kadiriah yag pertama kali berdiri. Tarekat ini diajarkan Abdul Qadir bin Abdullah al-Jili seorang sufi tersohor di Baghdad. Menurut legenda, sufi kelahiran Jilan, Persia 471 H itu adalah orang saleh yang memiliki keajaiban.
‘’Tarekat Kadiriah terkenal, karena keteguhannya dalam berpegang kepada syariat,’’ papar Dr Yunasril dalam Eksiklopedi Tematis Dunia Islam. Orientalis Inggris, AJ Arberry juga mengakuinya. Menurut dia, faktor penentu keberhasilan tarekat itu dan tarekat sejenisnya adalah ketaatan dan keteguhannya kepada syariat Islam.
Kata tarekat berasal dari bahasa Arab, yakni tariqah yang berarti jalan atau metode yang ditempuh para sufi dalam menjalankan ibadah, zikir dan doa. Ritual ibadah itu diajarkan seorang guru sufi kepada muridnya dengan penuh kedisiplinan. Hubungan murid dan guru itu, kemudian melahirkan kekerabatan sufi.
Menurut Al-Jurjani ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui tahapan-tahapan atau maqamat. Tujuan utama sebuah tareta tasawuf adalah menekan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu, kerap menjadikan manusia jauh dari Tuhan.
Guna mendekatkan diri dengan Sang Khalik, para pengikut tarekat secara rutin melakukan wirid berupa salat sunak, zikir dan doa sepanjang waktu, pagi, siang, sore dan malam hari. Komponen utama sebuah oraganisasi tarekat terdiri dari guru, murid, amalan, zawiyyah dan adab.
Di antara sederet tarekat, ada yang dipandang sah dan ada pula yang tidak sah. Sebuah tarekat dikatakan sah (mu’tabarah), apabila amalan tarekat itu dapat dipertanggungjawabkan secara syariah alias sesuai dengan Alquran dan Hadist. Sedangkan, tarekat tak sah (ghair mu’tabarah) adalah tarket yang tak berpedoman pada dua hal yang ditinggalkan Rasulullah SAW bagi umatnya, yakni Alquran dan Hadits.
Tasawuf mulai berkembang di bumi Nusantara sejak masa kolonialisme. Sehingga sejarah tarekat di Indonesia mencatat bahwa gerakan ini juga melakukan perlawanan terhadap penjajah. Saat ini, di dunia Islam dikenal berberapa tarket besar, seperti Tarekat Kadiriah, Naksyabandiah, Syattariah, Samaniah, Khalwatiah, Tijaniah, Idrisiah dan Rifaiah. N hri
Nama Tarekat Pendiri Pusat
1. Adhamiah Ibrahim bin Adham Damaskus, Suriah
2. Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad Qadiah, India
3. Alawiyah Abu Abbas Ahmad Aljazair
4. Alwaniah Syekh Alwan Jeddah, Arab Saudi
5. Ammariah Amar Bu Senna Aljazair
6. Asyaqiah Hasanuddin Turki
7. Asyrafiah Asyraf Rumi Turki
8. Babaiah Abdul Gani Turki
9. Bahramiah Hajji Bahrami Turki
10. Bakriah Abu Bakar Wafai Suriah
11. Bektasyi Bektasy Veli Turki
12. Bistamiyah Abu Yazid al-Bistami Iran
13. Gulsyaniah Ibrahim Gulsyani Mesir
14. Haddadiah Sayid Abdullah Arab Saudi
15. Idrisiah Syaid Ahmad Arab Saudi
16. Ighitbasyiah Syamsudin Yunani
17. Jalwatiah Pir Uftadi Turki
18. Jamaliah Jamaludin Turki
19. Kabrawiah Najmuddin Iran
20. Kadiriah Abdul Qadir Jailani Irak
21. Khalwatiah Umar al-Khalwati Turki
22. Maulawiah Jalaludin ar-Rumi Anatolia
23. Muradiah Murad Syami Turki
24. Naksyabandiah Muhammad bin al-Uwaisi al-Bukhari Turki
Naqsyabandiah
25. Niyaziah Muhammad Niyaz Yunani
26. Ni’matallahiah Syah Wali Ni’matillah Iran
27. Nurbakhsyiah Muhammad Nurbakh Iran
28. Nuruddiniah Nuruddin Turki
29. Rifaiah Syaid Ahmad ar-Rifa’I Irak
30. Sadiyah Sa’dudin Jibawi Irak
31. Safawiyah Safiuddin Iran
32. Sanusiah Sidi Muhammad bi Ali As-Sanusi Lebanon
33. Saqatiah Sirri Saqati Irak
34. Siddiqiah Kiai Mukhtar Mukti Jawa Timur
35. Sinan Ummiah Ali Sinan Ummi Turki
36. Suhrawardiah Abdullah as-Suhrawadi Irak
37. Sunbuliah Sunbul Yusuf Bulawi Turki
38. Syamsiah Syamsuddin Madinah
39. Syattariah Abdullah asy-Syattar India
40. Syaziliah Abu Hasan Ali asy-Syazalli Mekkah
41. Tijaniah Muhammad at-Tijani Maroko
42. Umm Sunaniah Syekh Umm Sunan Turki
43. Wahabiah Muhammad bin Abdul Wahhab Arab Saudi
44. Zainiah zainuddin Irak
n:muhammad subarkah, dari berbagai sumber