REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR – Sebanyak 84 santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, asal Kabupaten Karanganyar kembali ke pondok. Puluhan santri tersebut diberangkatkan bersama-sama di depan Kantor Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (6/7).
Sebelum kembali ke pondok, para santri tersebut menjalani uji cepat (rapid test) terkait Covid-19 yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.
Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Karanganyar, Ahmad Hudaya, mengatakan keberangkatan ribuan santri kembali ke Pondok Lirboyo dilakukan secara bergelombang.
Jadwal keberangkatan santri asal Kabupaten Karanganyar bersamaan dengan santri asal Boyolali dan Sragen. Sebelumnya, sebanyak 2.500 santri asal Kediri raya sudah masuk ke pondok pada 20 Juni 2020.
"Itu kebijakan Ponpes Lirboyo demi protokol kesehatan. Di Karanganyar ada 86 santri, tetapi yang dua sakit. Mereka yang sakit ini akan kami antar ke sana setelah sembuh," kata Ahmad kepada wartawan di acara tersebut.
Sebanyak 85 santri tersebut dari jenjang Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Mereka diberangkatkan dengan tiga bus dan diantar para orang tuanya.
Nantinya, setelah sampai di pondok, mereka akan menjalani karantina selama 14 hari. Kemudian, kegiatan belajar mengajar akan dimukai pada 21 Agustus 2020.
Ahmad menyatakan, Ponpes Lirboyo telah menyandang status Ponpes Tangguh yang menerapkan protokoler kesehatan.
Para orang tua diminta tidak mengunjungi anak-anaknya di ponpes. Sedangkan para santri yang diharapkan tetap berada di ponpes saat memasuki liburan semester mendatang.
"Semua mengikuti aturan ponpes yang sangat membatasi kontak dengan lingkungan luar. Pengembalian santri ke ponpes saja tidak boleh mandiri. Harus kolektif dengan diantar oleh Himasal. Tidak boleh juga memakai angkutan umum," terangnya.
Terkait bantuan rapid test tersebut, Himasal mengapresiasi bantuan dari Pemkab Karanganyar. Dia juga bersyukur hasil rapid test sebanyak 84 santri itu non reaktif.
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono, menyatakan Pemkab telah melalukan rapid test kepada sekitar 200 santri asal Karanganyar yang belajar di berbagai pondok pesantren. Di antaranya Ponpes Gontor dan Ponpes Lirboyo. "Rapid test-nya dari Pemkab, jadi gratis. Ini untuk memastikan mereka sehat," ujarnya.
Para santri tersebut diharapkan nantinya menjadi generasi pemuka agama yang mampu menopang bangsa Indonesia. Para santri diharapkan tetap menjunjung syariat dengan tetap mengedepankan rasa cinta Tanah Air.