REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Tim Investigasi Khusus Kepolisian New Delhi, India mengajukan tiga gugatan, Selasa (30/6). Tuntutan ini terkait kasus pembunuhan tiga pemuda Muslim selama kerusuhan Timur Laut Delhi timur pada Februari lalu.
Tuntutan ini diajukan di hadapan hakim di pengadilan Karkardooma. Para korban ditemukan terbunuh dan dibuang ke sebuah kanal.
Mayat-mayat yang rusak ini ditemukan pada 3 Maret dari selokan di berbagai lokasi. Terdakwa kini berada dalam tahanan pengadilan.
Polisi mengatakan pada 26 Februari malam, salah seorang korban, Hamza, dibunuh oleh para perusuh ketika dia datang dari Mustafabad ke Bhagirathi Vihar. Sebuah kasus kerusuhan terdaftar di kantor polisi Gokalpuri.
Hamza terbunuh dan dibuang ke saluran pembuangan di dekat E Block Bhagirathi Vihar. Sementara mayatnya ditemukan pada 3 Maret.
Selama penyelidikan, telah ditetapkan sekelompok orang Hindu yang terdiri dari orang-orang yang dituduh -Jatin Sharma, Rishabh Chaudhary, Vivek Panchal, Lokesh Solanki, Pankaj Sharma, Pangeran, Sumit Chaudhary, Ankit Chaudhary dan Himanshu Thakur- bersama dengan orang-orang lain yang diidentifikasi dan tidak teridentifikasi terlibat dalam kerusuhan di Ganga Vihar dan Bhagirathi Vihar dari 25-26 Februari.
Kelompok ini membunuh sembilan Muslim dan melukai beberapa orang yang melewati daerah itu. Dengan cara yang sama, dua korban lainnya, Aamin dan Bhure Ali alias Salman, terbunuh dan dibuang ke saluran Bhagirathi Vihar.
Pembunuhan ini lantas dihentikan oleh kelompok Hindu yang berkumpul di tempat itu setelah membuat grup Whatsapp. Ada sekitar 125 anggota dalam kelompok itu tetapi tidak semua terlibat dalam kerusuhan aktif.
"Para korban tidak menyadari situasi tegang yang ada dan melewati daerah itu ketika mereka diserang oleh kelompok itu," kata seorang petugas polisi, dilansir di The Hindu, Rabu (1/7).