REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah ibadah diperbolehkan beroperasi melayani umat beribadah dengan memenuhi aturan. Yakni, diatur dalam Surat Edaran yang diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman di Masa Pandemi.
Menurut Direktur Wakaf Salman ITB, M Khirzan N Noe’man, dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa rumah ibadah bertanggung jawab menyediakan tools atau peralatan penanganan COVID-19.
"Namun, saat lebih dari tiga bulan rumah ibadah tidak beroperasi, darimana mereka dapat memiliki biaya untuk membeli peralatan seperti disinfektan, handsanitizer, masker, thermo gun dan lain-lain," ujar Khirzan kepada wartawan, Jumat (26/6).
Oleh karena itu, menurut Khirzan, Wakaf Salman ITB kembali menginisiasi program untuk memenuhi kebutuhan rumah ibadah dalam menghadapi fase AKB melalui “4 in 1 Donasi AKB”. Dalam program ini akan disalurkan donasi kepada tenaga medis, masyarakat, rumah ibadah, dan kesejahteraan pengurus rumah ibadah.
"Kami menargetkan, bisa memberikan donasi untuk 1.000 rumah ibadah atau kalau diuangkan senilai Rp 2,8 miliar," katanya.
Wakaf Salman ITB, kata dia, bekerja sama dengan Jabar Quick Response (JQR) untuk menyalurkan donasi tersebut ke wilayah yang membutuhkan di Jawa Barat. Rumah ibadah yang akan dibantu dalam program ini adalah masjid, gereja, klenteng, pura, dan wihara.
"Kami akan memberikan bantuan sekitar 30 persen atau 300 rumah ibadah non masjid. Sisanya, yang 60 persen bantuan kami berikan ke masjid," katanya.
Donasi untuk rumah ibadah tersebut, kata dia, setiap paketnya terdiri dari Thermo Gun, Alat Disinfektan, Cairan Disinfektan, Sabun Cair, Faceshield, dan Masker kain.
Untuk tahap awal, kata dia, Rumah Wakaf Salman telah memberikan bantuan pada sepuluh rumah ibadah. Yakni, Masjid Salman ITB, Pura Wira Loka Natha, Wihara Satya Budhi, Gereja Pentakosta Antapani, Gereja GBI Paturiani, Masjid Istiqamah, Masjid Besar Cipaganti, Masjid Darul Hikam, Masjid Al-Mu'awanah Pharmindo, dan Masjid Lautze 2 Bandung.
"Donasi kepada sepuluh rumah ibadah di atas adalah langkah awal Wakaf Salman ITB untuk memulai program penyaluran bantuan pada fase AKB ini," katanya.
Khirzan menjelaskan, program ini merupakan salah satu upaya Wakaf Salman ITB untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat yang ingin melaksanakan kewajibannya beribadah. Agar, pelaksanaan ibadah yang aman dan nyaman dapat memberikan kesan terbaik di hati setiap jamaah.
Selain donasi untuk rumah ibadah, kata dia, Wakaf Salman ITB juga melakukan inovasi dalam pengadaan APD. Saat ini, tenaga medis yang berjuang untuk menyembuhkan para pasien COVID-19 kebanyakan dibekali APD level 3. APD tersebut tidak nyaman saat digunakan bertugas. Tidak jarang para tenaga medis yang mengenakan APD ini merasa gerah saat melakukan tugasnya.
Oleh karena itu, kata dia, Wakaf Salman bersama Dr.Ir. Syarif Hidayat, MT. (Penggagas Vent-I/Ventilator Indonesia) & Tim Salman Hospital tengah merancang Powered Air Purifying Respiration (PAPR). Dengan alat ini, pengguna APD tidak akan merasa gerah dan panas karena pakaiannya disambungkan dengan blower sehingga kondisi kerja menjadi lebih nyaman. Alat ini sedang dalam proses sertifikasi oleh PT Salman Global Medika (SGM).
"Kami mengetuk pintu hati Sahabat Penderma agar menyisihkan sedikit saja rezekinya untuk kembali membantu sesama dalam menangani dan mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah Jawa Barat, khususnya di area rumah ibadah," paparnya.
Menurut Khirzan, sejak 26 Maret 2020 Wakaf Salman ITB telah giat menggerakkan masyarakat umum untuk saling membantu dalam menghadapi pandemi ini lewat program follow for donate. Melalui program ini, 1 orang followers baru senilai dengan donasi Rp 5.000,00. Selama 2 bulan, sampai dengan 26 Mei 2020 sebanyak 14.330 Sahabat Penderma telah mem-follow akun instagram wakafsalman.itb.
Jumlah followers tersebut, kata dia, setara dengan total donasi sebesar Rp 71.650.000,00. Adapun total donasi dan wakaf yang terhimpun selama bulan Mei 2020 sebesar Rp 4.233.096.675,00. Total donasi yang terhimpun telah didistribusikan lewat berbagai program.
Bantuan program yang telah disalurkan, kata dia, pemberdayaan 120 UMKM untuk memproduksi 55.631 Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari 46.000 pcs masker kain dan masker medis, 7.525 unit hazmat suit, 2.102 pcs faceshield, dan 5 unit handwasher yang disalurkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan masyarakat umum di Jawa Barat.
Program lainnya, kata dia, berbagi Roti bersama Elfoundation dan Gojek sebanyak 4.900 pcs roti ke masyarakat terdampak pandemi di Bandung Raya. Kemudian, pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) bersama Baitul Maal Muamalat (BMM) kepada 200 orang warga terdampak pandemi di Jawa Barat, dan Pendistribusian 100 Liter handsanitizer kepada 50 masjid di area Bandung Raya dan Palang Merah Indonesia Kota Bandung.
Selain itu, kata dia, pembagian 1.267 paket ifthar dan sembako di 8 wilayah program wakaf, Masjid Lautze-2, Sekolah Tugu Alam, Kompleks Pendidikan Khairina dan Kompleks Rumah Sakit Salman Hospital, Kampung Ilmu Purwakarta, Grha Jabal 165, Cigadung, dan Subang.
"Wakaf Salman ITB pun juga membantu laboratorium Bio Safety Level-3 (BSL-3) di Universitas Padjajaran (Unpad), Jatinangor dalam pemenuhan APD untuk para petugas laboratorium," katanya.
BSL-3, kata dia, bertugas membantu mempercepat proses pemeriksaan COVID-19 untuk wilayah Jawa Barat. Pemenuhan APD ini akan sangat membantu percepatan proses pemeriksaan oleh BSL-3. Donasi yang diberikan berupa 600 unit hazmat suit, 600 pasang shoe cover, 220 pcs masker N95, 300 pcs masker medis, dan 60 box gloves (sarung tangan).
Saat ini, kata dia, total penerima manfaat Wakaf Salman, sebanyak 62.048 orang yang telah terbantu selama masa pandemi ini. Program penyaluran tersebut dapat terwujud tidak hanya atas kontribusi dari para donatur tetapi juga hasil dari kontribusi bernagai mitra seperti Salman Hospital, Pusat Halal Salman, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, akuberbagi.com, Shift – Gerakan Pemuda Hijrah, One Ummah, Tufine.id, Levelscarves dan moslem.com.
"Alhamdulillah pada Jumat, (19/6) Wakaf Salman ITB mendapatkan apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat, yang juga adalah Gubernur Jawa Barat, Kang Emil. Apresiasi ini diberikan atas kontribusi Wakaf Salman ITB dalam bela negara terkait penanganan COVID-19 di Jabar," paparnya.
Sementara menurut salah satu perwakilan dari pengurus gereja, Regina Josephine, pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya bantuan peralatan untuk rumah ibadah dari Wakaf Salman,
"Bantuan ini sangat membantu bagi gereja untuk menyiapkan ibadah semua jamaat," katanya.