Kamis 18 Jun 2020 05:42 WIB

Menopang Kebutuhan Hidup dengan Usaha Keripik Singkong

Pandemi Covid-19 membuat pelaku usaha harus bekerja keras untuk bertahan

Mainotamimi bersama suami berprofesi sebagai pembuat keripik singkong menerima bantuan Rumah Zakat.
Foto: Rumah Zakat
Mainotamimi bersama suami berprofesi sebagai pembuat keripik singkong menerima bantuan Rumah Zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mainotamimi bersama suami berprofesi sebagai pembuat

keripik singkong. Walaupun sederhana, memasak dengan kayu bakar dan juga peralatan

Baca Juga

seadanya usaha ini menjadi topangan utama untuk kebutuhan hidup keluarga dan kebutuhan

pendidikan anaknya yang sekarang kuliah di salah satu perguruan tinggi di kota Padang.

Rumah kayu tempat tinggal keluarga ini juga masih dikontrak sebesar Rp 3,5 juta per tahun.

Perlahan, Maino sudah mulai memproduksi kembali keripik singkong yang dibuatnya. Seperti

diketahui, wabah pandemi Covid-19 yang terjadi sejak beberapa bulan ke belakang membuat

pelaku usaha harus bekerja keras untuk bertahan.

"Alhamdulillah sudah mulai produksi kembali walaupun masih belum sebanyak biasanya, karena

belum semua kedai menerima titipan keripik Ibuk," ujar Maino salah seorang binaan program

pemberdayaan ekonomi Rumah Zakat, Selasa (16/6).

Walaupun kondisi ekonomi keluarga masih belum begitu berkecukupan, Maino tetap

mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepadanya. Terlebih, dirinya masih bisa menjalankan

usahanya disaat sebagian orang terpaksa harus menutup usaha mereka.

"Alhamdulillah ibu dan keluarga tetap bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan kepada

kami," ucap Maino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement