REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN—Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan tentang inisiatif Pemerintah Taiwan untuk mengakomodasi Muslim.
Dalam laporan tentang kebebasan beragama tersebut dijelaskan, pemerintah telah melakukan pengakomodiasian populasi Muslim Taiwan, dengan membangun sejumlah ruang sholat di ruang publik seperti stasiun, perpustakaan, dan tempat wisata.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim China di Taiwan, Ma Chao-yen, mengatakan minat wisatawan Muslim di Taiwan semakin tinggi. Popularitas Taiwan di mata wisatawan Muslim ini, kata Ma, dapat ditingkatkan dengan pengelolaan dan pengembangan wisata Muslim.
“Taiwan semakin populer di kalangan wisatawan Muslim. Kita menghubungkan popularitas ini dengan upaya meningkatkan lingkungan wisata Muslim dengan meningkatkan pelatihan, hotel ramah Muslim, dan restoran halal sebesar 20 persen per tahun,” kata Ma Chao-yen yang dikutip di RTI, Kamis (11/6).
Dalam laporan yang sama, tercatat pula banyaknya pekerja Muslim di Taiwan yang tidak dapat menghadiri ritual keagamaan, karena tidak adanya jaminan hari libur. Laporan itu mengatakan, masalah ini dirasakan sekitar 258 ribu pekerja asing yang sebagian besar Muslim berasal dari Indonesia, sedangkan Katolik berasal dari Filipina.
Sumber: https://en.rti.org.tw/news/view/id/2003417