REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Global Qurban telah menyiapkan hewan kurban terbaiknya untuk menyambut Idul Adha, salah satunya bekerja sama dengan peternak lokal. Selain berbagi dengan penerima manfaat, pemberdayaan peternak dan pelapak menjadi fokus Global Qurban tahun ini. Kerjasama ini menjadi bukti konkret bahwa ACT terus membersamai berbagai kalangan selama masa pandemi, tak terlepas untuk para peternak.
Urgensi pemberdayaan terhadap peternak dan pelapak selama masa pandemi, diungkapkan oleh Insan Nurrohman selaku Executive Vice President ACT dan penanggung jawab implementasi Global Qurban - ACT 2020. Terutama pada masa pandemi seperti ini, di mana orang-orang banyak yang kehilangan pekerjaannya.
"Ada manfaat ekonomi yang besar sekali yang dapat kita raih dari ibadah ini. Kita melibatkan ratusan bahkan ribuan peternak yang sangat berharap sekali dalam situasi Covid-19 ini. Karena mereka sempat khawatir apakah hewan ternaknya dapat dibeli para pekurban. Oleh karena itu, manfaat ekonomi (dari kurban) adalah membuka lapangan pekerjaan bagi ribuan bahkan jutaan peternak," kata Insan.
Budi Susilo, salah satu pemilik peternakan yang ada di Tegal Waru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengatakan, semakin dekat dengan Hari Raya Iduladha, maka akan semakin banyak pula persediaan hewan kurban. Peternakan milik Budi merupakan salah satu penyuplai hewan kurban untuk Global Qurban - ACT. Sudah empat tahun Global Qurban - ACT dan Budi berkolaborasi dalam pengadaan hewan kurban dengan kualitas terbaik. "Di sini (peternakan) sebagian besar kegiatannya ialah penggemukan, dan sebagian kecilnya pengembangbiakan," katanya.
Saat ini, sudah terdapat kandang yang diisi dengan ratusan kambing serta domba. Ada juga kandang khusus yang saat ini diisi 50 sapi dari berbagai jenis. Targetnya akan ditambah ratusan ekor lagi yang akan didatangkan dari Bali dan Jawa Timur. Hewan-hewan tersebut merupakan persiapan dari pihak peternakan untuk memenuhi kebutuhan kurban.
Perawatan terbaik dengan cara menjaga kebersihan kandang serta pemberian pakan bergizi menjadi kunci utama dalam merawat hewan yang dilakukan Budi dan timnya. Langkah ini dilakukan Budi agar para pekurban puas saat melakukan pembelian dan memberikan hewan dengan keadaan terbaik untuk ibadah. Budi menjelaskan, hewan biasanya akan mengalami penurunan bobot ketika baru tiba di kandang. Untuk itu, diperlukan perawatan khusus hingga pada akhirnya dalam kondisi yang benar-benar baik saat Iduladha.
Di tengah pandemi seperti sekarang ini, tak menjadikan alasan untuk Budi menurunkan kualitas perawatan hewan ternaknya. Ia tetap memberikan pakan terbaik dan melibatkan warga sekitar dalam peternakan yang telah dirintisnya sejak 2002 lalu itu. Selain itu, Budi pun mengimbau ke masyarakat yang hendak berkurban untuk bisa menyalurkan hewan kurbannya melalui lembaga kemanusiaan seperti Global Qurban - ACT untuk menghindari kerumunan saat melakukan penyembelihan. Tujuannya adalah untuk memutus rantai penyabaran virus Covid-19.
Budi pun merasa senang atas kerja sama yang dijalin dengan Global Qurban selama beberapa tahun ini. Luasnya jangkauan masyarakat prasejahtera yang bakal menikmati daging kurban dari peternakannya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Budi. "Kesamaan visi yang berorientasi pada penerima manfaat serta pemberdayaan masyarakat yang mengiringi menjadi alasan utama berkolaborasi dengan Global Qurban," kata Budi.
Global Qurban menawarkan kemudahan dalam bertransaksi, kemudahan dalam memilih hewan Qurban, Insya Allah jaringan kebermanfaatan yang luas, dari pelosok Indonesia hingga internasional. Ketika banyak saudara di-PHK, para pengusaha gulung tikar, petani peternak bermuram durja, maka bersama Global Qurban kita ikhtiarkan solusinya. www.GlobalQurban.com