REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, disiapkan menjadi pesantren tangguh Covid-19, yang bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pondok Pesantren Lirboyo ini nantinya akan menjadi percontohan bagi pesantren-pesantren lainnya di Jawa Timur, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
"Pesantren Lirboyo ini sudah disiapkan oleh Kapolresta Kediri dengan beberapa item untuk bisa menjadi pesantren tangguh yang diharapkan akan menjadi referensi bagi pesantren-pesantren lainnya," kata Khofifah di Surabaya, Senin (8/6).
Khofifah kemudian menjabarkan beberapa komponen yang harus dipenuhi, untuk bisa masuk kategori pesantren tangguh Covid-19. Di antarany pesantren sehat. Yakni seluruh elemen pondok pesantren baik santri, pengurus, ustaz, dan ustazah harus betul-betul menerapkan pola hidup sehat.
Kemudian komponen selanjutnya adalah pesantren bersih. Dimana pesantren harus membentuk tim khusus yang akan menyiapkan fasilitas kebersihan. Misalnya menyediakan air mengalir yang memungkinkan para santri, ustadz, dan ustazah bisa mencuci tangan ketika berkegiatan. Juga menyiapkan hand sanitizer atau cairan antiseptik.
"Komponen terakhir adalag TOPP. TOPP adalah tanaman obat pondok pesantren. Jadi pesantren harus memiliki tanaman obat," ujar Khofifah.
Khofifah mengaku, pihaknya telah melakukan intervensi, tidak saja bagi Ponpes Lirboyo, tapi juga Ponpes Al-Falah, Ploso, Kediri, dalam rangka penyiapan pesantren tangguh Covid-19. Dimana Pemprov Jatim menyerahkan bantuan berupa APD, hand sanitizer, disinfektan dengan semprotannya, kaca mata google, sepatu boot, hazmat, dan juga masker.
"Kesemuanya diharapkan akan menjadi bagian awal penyiapan pesantren tangguh. Ini sebagai bagian dari kesiapan awal ketika para santri pada saatnya akan kembali ke pesantren masing-masing," ujar Khofifah.