Selasa 02 Jun 2020 20:24 WIB

Masjid di Singapura Mulai Persiapan Sambut Kembali Jamaah

Mulai 8 Juni, sebagian besar masjid di Singapura dibuka untuk sholat lima waktu.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Masjid di Singapura Mulai Persiapan Sambut Kembali Jamaah. Masjid Abdul Gafoor yang terletak di Jalan Dunlop, kawasan Little India, Singapura.
Foto:

Sebagai langkah persiapan, Masjid Angullia mengambil langkah tambahan untuk menyewa pemindai termal, yang mirip dengan yang ditemukan di Bandara Changi dan sejumlah bangunan lain di Singapura. Pemindai termal itu akan memungkinkan masjid untuk memindai suhu lebih banyak orang, meskipun tenaga kerjanya terbatas.

Penggunaan alat ini telah disetujui dewan masjid, bahkan sebelum tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 Singapura dimulai. Asheeq mengatakan, alat itu digunakan untuk membuat upaya anti-virus corona lebih efisien. Ia mengatakan, ia mengantisipasi sejumlah jamaah yang mungkin tidak menyadari akan adanya pembatasan baru.

Dengan demikian, tanda-tanda telah dipasang untuk menginformasikan kepada pengunjung tentang persyaratan ibadah di masjid. Selain itu, staf masjid juga dilatih mendidik jamaah tentang apa yang diperlukan diterapkan oleh mereka.

"Jika Anda tidak datang dengan sajadah, kami benar-benar minta maaf, kami baru saja memberi tahu Anda di pintu (bahwa Anda tidak bisa masuk). Ini adalah aturan dan pedoman yang telah diarahkan," kata Asheeq.

Sebelumnya pada 27 Mei 2020, MUIS mengumumkan beberapa langkah pencegahan untuk diberlakukan guna menghentikan penyebaran virus corona. Misalnya, pembukaan masjid antara pukul 13.00 hingga pukul 18.00 mulai 2 Juni hingga 7 Juni.

Setiap masjid akan memiliki zona yang dibatasi secara khusus, untuk memungkinkan hingga lima orang untuk melakukan sholat pada jarak dua meter dari satu sama lain. Beberapa masjid, seperti Masjid Angullia dan Masjid Sultan, juga akan memiliki zona keluarga. Dalam hal ini, hingga lima orang dari rumah tangga yang sama akan diizinkan beribadah bersama.

Sementara itu, jamaah akan diukur suhu mereka sebelum masuk. Mereka juga akan diminta NRIC atau dokumen identitas lainnya yang dipindai untuk pendaftaran melalui SafeEntry, platform pelacakan kontak check-in digital Singapura.

Selain itu, jamaah harus mengenakan masker wajah bahkan ketika beribadah. Mereka juga perlu memiliki tas untuk menyimpan alas kaki mereka, yang harus dibawa bersama mereka ke dalam area ibadah. Jamaah juga harus membawa tikar atau sajadah sendiri dari rumah dan pakaian mereka sendiri.

Prioritas akan diberikan kepada pekerja penting keliling yang tidak memiliki tempat kerja di mana mereka bisa beribadah. Misalnya, pengantar pengiriman serta pengemudi taksi dan swasta.

Mulai 8 Juni, sebagian besar masjid akan dibuka untuk sholat lima waktu. Sementara beberapa masjid akan terus menawarkan jam operasional terbatas, dengan perincian lebih lanjut akan diberikan di kemudian hari. Sedangkan sholat berjamaah serta sholat Jumat berjamaah, tidak akan dilakukan selama fase pertama periode pemutus arus. Hal demikian dilakukan sesuai dengan pedoman nasional untuk tempat ibadah.

"Hal ini akan diatur dalam fase selanjutnya ketika situasi keseluruhan memungkinkan," kata MUIS. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement