REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengumpulan zakat fitrah di Masjid Istiqlal Jakarta tahun ini menurun drastis sekitar 80 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, Masjid Istiqlal menerima zakat fitrah sekitar Rp 800 juta, sedangkan tahun ini hanya Rp 200 juta.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Jakarta, Ustaz Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, zakat fitrah tahun ini menurun lantaran adanya pandemi Covid-19. "Iya pasti menurun hanya Rp 200 juta. Tahun sebelumnya Rp 800 jutaan. Karena pandemi ini masyarakat hanya satu dua orang saja yang datang," ujar Ustaz Abu Hurairah saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (25/5).
Dia menjelaskan, pada malam Idul Fitri tahu lalu biasanya masyarakat banyak yang menunaikan zakat fitrah berupa beras, tapi tahun ini masyarakat banyak yang menunaikan zakat fitrah berupa uang. Selanjutnya, kata dia, uang tersebut dikonversikan menjadi beras untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Per kepala kami bagikan beras lima kilo dan langsung disalurkan pada malam hari raya kemarin," ucapnya.
Selama Ramadhan kemarin, aktivitas keagamaan secara laring (offline) ditiadakan oleh pengurus Masjid Istiqlal. Kegiatan Ramadhan dialihkan ke kegiatan yang bersifat daring (daring) dan juga melalui saluran televisi. Masjid Istiqlal juga meniadakan shalat tarawih dan buka bersama.
Dia pun berpesan, kepada masyarakat, khususnya umat Islam agar di momen Hari Raya Idul Fitri ini tetap berdoa dan mengikuti protokol kesehatan, sehingga virus Covid-19 bisa segera diangkat oleh Allah SWT.
"Mari sama-sama berdoa agar Covid-19 ini bisa segera selesai, sehingga Istiqlal bisa kembali dibuka. Patuhi protokol kesehatan, sehingga Istiqlal bisa dipakai lagi untuk ibadah ataupun kunjungan wisata," katanya.
Ustaz Abu Hurairah menambahkan, sejak Mei 2019 lalu Masjid Istiqlal juga telah memulai renovasi besar-besaran. Menurut dia, renovasi masjid Istiqlal kini jiga sudah hampir selesai, sehingga umat Islam bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman setelah Covid-19. "Renovisnya juga sudah hampir selesai ini," pungkasnya.