REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau, untuk tidak melakukan takbir keliling atau takbir secara beramai-ramai di masjid, mushola, dan di jalanan. Pasalnya, dalam situasi sekarang ini, cukup melakukan takbir di rumah masing-masing.
"Sementara pengurus masjid lewat beberapa orang jamaahnya melantunkan takbir, tahmid, dengan tetap memperhatikan protokol medis yang ada," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (22/5).
Anwar menambahkan, untuk menentukan apakah penyebaran virus Covid-19 di suatu wilayah sudah terkendali atau belum, maka hal itu menjadi otoritas ilmuwan, para ahli dan pemerintah. "Masyarakat hendaknya mendengarkan seruan dari pihak yang berkompeten agar kita bisa terhindar dari bahaya Covid-19," tuturnya.
Umat Islam yang tinggal di daerah yang penyebaran virusnya tidak terkendali, lanjut Anwar, maka tidak melaksanakan sholat Idul Fitri di masjid dan di tanah lapang, tetapi melaksanakannya di rumah bersama keluarga. Tujuannya, agar bisa menjaga dan melindungi diri untuk tidak tertular wabah corona.
Sedangkan bagi umat Islam yang tinggal di daerah yang penyebaran virusnya sudah terkendali, maka diperbolehkan takbiran dan melaksanakan sholat Id seperti biasa. Tetapi, harus tetap waspada dengan memperhatikan protokol medis yang ada.
Anwar juga mengajak agar anggota masyarakat tidak menggelar acara saling kunjung-mengunjungi karena hal itu bisa menjadi medium bagi penularan virus corona. Dia juga mengajak, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat dan pimpinan perusahaan serta kalangan lainnya untuk tidak melakukan open house.
"Untuk tetap menjalin silaturahmi dan saling menyampaikan maaf kepada saudara dan teman-temannya melalui sistem virtual," tuturnya.