Sabtu 23 May 2020 09:25 WIB

DIET Ala Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya jarang sekali sakit.

Diet (Ilustrasi): DIET Ala Rasulullah SAW
Foto:

Di malam hari, menu utama makan malam adalah sayur- sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Sayyidina Umar ra, berkata : Jangan kau jadikan perutmu sebagai binatang ternak. Maka makanan Komposisi terbaik adalah : 10 % Hewani, 60 % biji-bijian, 30 % Sayuran dan buah. 

Nabi makan dari berbagai makanan karena sesungguhnya bila makanan yang satu panas akan dipadamkan oleh makanan lain yang dingin. Sebagaimana hadist dari Abdullah bin Ja’far ra, ia menceritakan, bahwasanya ia melihat Rasulullah SAW menyantap kurma dengan mentimun. (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas seperti sholat terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Nabi bersabda: “Hancurkan makanmu dengan dzikir dan shalat serta Janganlah tidur setelah makan maka hatimu menjadi keras.” (HR. Ibnu Sunni, Thabrani dan Baihaqi).

Dengan pola seperti itu belum lagi ditambah, pengelolaan hati yang sempurna seperti tidak mudah marah, tidak terganggu stress, selalu berbaik sangka, selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan, jika sakit minum obat-obatan herbal, seperti habbats, madu, juz kurma, dan banyak lagi faktor yang membuat Rasulullah SAW mengajarkan kita bahwa pola hidup sehat adalah pola hidup islami. 

Karenanya diet syar’i menjadi salah satu persyaratan dari sekian banyak persyaratan agar menjadi sehat yang terintegrasi. Bukan hanya jasadnya saja tetapi juga sekaligus sehat secara ruhiyah. Semoga duo kembar Hilda dan Hilma, juga kita semua dapat mengambil hikmah diet syar’i ‘ala sunnah ini. Insya Allah.

(Artikel ini reposting dari artikel yang dimuat di Republika pada 14 Februari 2014)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement