REPUBLIKA.CO.ID, Wabah Covid-19 menyulitkan semua bangsa. Termasuk umat beragama. Ujian bahkan terjadi saat kita tidak bisa menunaikan ibadah Shalat Jumat demi keselamatan. Sesuatu yang tak pernah terbayang sebelumnya.
Sedari awal, Islam mengajarkan kepada kita untuk selalu bersabar saat diuji dan bersyukur saat mendapat nikmat (kemenangan).
Di dalam QS Al Insyirah, kita memang diajarkan untuk tabah dan tetap optimistis dalam menghadapi segala permasalahan. Sampai dua kali, Allah SWT menyebutkan jika setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."
Di dalam Tafsir Al Misbah, Prof Quraish Shihab menjelaskan, kata 'Usra' — yang juga ada dalam QS Al Insyirah — terulang sebanyak empat kali di dalam Alquran. Sementara, dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak 12 kali. Kata ini digunakan untuk sesuatu yang sangat keras, sulit atau berat.
Seorang wanita yang mengalami kesulitan melahirkan digambarkan dengan kata-kata 'a sarat al-mar'ah. Sementara itu, unta liar dinamai 'asir. Seorang yang kidal (menggunakan tangan kiri) yang biasanya sulit digunakan secara baik oleh orang lain dinamai 'asar.
Kata yusr terulang sebanyak enam kali. Tiga diantaranya bergandengan secara langsung dengan kata 'usr. Sedangkan, kata yusr dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak 44 kali.
Dalam kamus-kamus bahasa, kata tersebut digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang mudah, lapang, berat kadarnya atau banyak (seperti harta). Dari pengertian tersebut, berkembang berbagai makna yang terlihat semacam bertolak belakang. Sebagai contoh, sesuatu yang sedikit sehingga mudah diangkat dinamai yasir.
Quraish Shihab berpendapat, Allah SWT dalam ayat 5-6 ini bermaksud menjelaskan salah satu sunnah-Nya yang bersifat umum dan konsisten. Setiap kesulitan pasti disusul oleh kemudahan selama yang bersangkutan bertekad untuk menanggulanginya.
Prinsip ini yang menjadikan kita sebagai pemenang sejati. Jangan pernah surut saat sekali, sepuluh kali, seratus kali bahkan seribu kali gagal. Mungkin setelah usaha ke 1001 kita baru dapat meraih kesuksesan. N wallahu'alam