REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Waqaf dan Islam Mesir mengumumkan perayaan tahunan Isra dan Mi'raj akan dibatalkan tahun ini karena kekhawatiran akan penyebaran virus corona.
Kementerian mengatakan sepakat dengan pimpinan gerakan Sufi, yaitu hanya memberikan khutbah, Jumat (20/3), dan untuk menyiarkan langsung simposium ilmiah bersama di televisi nasional tentang hikmah salah satu mukjizat Nabi yang besar ini. Namun, kementerian itu tidak akan mengadakan kegiatan massal atau kegiatan meriah pada kesempatan itu.
Peringatan Isra dan Mi'raj jatuh pada 27 Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Islam yang bertepatan dengan 22 Maret tahun ini. "Kementerian memutuskan membatalkan perayaan sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus corona," ujar Menteri Wakaf Mokhtar Gomaa, dilansir di Ahram, Sabtu (14/3).
Kementerian sebelumnya telah memutuskan membatasi kegiatan masjid untuk shalat dan khutbah Jumat sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus. Khutbah Jumat yang disampaikan tidak melebihi 15 menit.
Jumlah kasus corona yang terkonfirmasi di Mesir telah mencapai 93 orang. Sejak wabahnya di Wuhan, China, pada Desember 2019, virus corona (Covid-19) telah menginfeksi lebih dari 145 ribu orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 5.500 orang.