Jumat 13 Mar 2020 19:24 WIB

Baznas Buka Dapur Umum dan Layanan Kesehatan di Sukabumi

Sebanyak 627 orang tinggal di pengungsian karena kondisi rumah mereka rusak

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Baznas terjunkan tim bantu korban gempa Sukabumi.(Baznas)
Foto: Baznas
Baznas terjunkan tim bantu korban gempa Sukabumi.(Baznas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat Baznas (RSB) mendampingi dan membantu warga yang terdampak gempa bumi di Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (12/3). Di sana ada sebanyak 627 orang tinggal di pengungsian karena kondisi rumah mereka rusak parah akibat gempa bumi.

Kepala BTB, Dian Mandana Aditya Putri menyampaikan, ada sembilan personel dari BTB Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Sukabumi yang fokus memberikan layanan tenda darurat dan dapur umum. Mereka juga mendistribusikan logisitik berupa popok bayi, makanan bayi, mi instan, biskuit, dan pembalut di Kampung Cipiciung, Desa Kabandungan.

Baca Juga

"Sementara satu dokter dan dua perawat dari RSB memberikan layanan kesehatan untuk pengungsi di Kampung Babakan, Desa Kabandungan," kata Dian melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (13/3).

Ia menjelaskan, tim BTB dan RSB terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD, kelurahan dan RT/ RW mengenai proses evakuasi dan pemberian bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi. Untuk itu Baznas membuka layanan dapur umum dengan kapasitas produksi hingga 600 porsi makanan siap saji setiap harinya.

Baznas juga menyediakan kebutuhan pokok, penampung air kapasitas 1.000 liter, selimut 44 buah, matras 65 buah dan terpal 100 meter x 2 meter. Sebagian tim BTB dan RSB juga bergerak melakukan survei ke lokasi sekolah yang mengalami kerusakan, salah satunya ke SD Jayanegara.

"Kami juga agendakan pemberian trauma healing untuk para pengungsi di Kampung Cimanggu. Kegiatan ini penting untuk memulihkan kondisi psikologis warga pasca gempa, agar bisa kembali beraktivitas secara normal," ujarnya.

Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta menambahkan, Baznas berkomitmen untuk terus memberikan layanan kepada warga yang terdampak gempa, baik secara logistik maupun teknis. Semoga Baznas bisa memberikan yang terbaik dalam melayani umat yang terdampak bencana hingga mereka bisa kembali ke kehidupan normal.

Sebelumnya gempa bumi mengguncang Sukabumi pada Selasa (10/3). Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) teridentifikasi pusat gempa berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sukabumi, terdapat 202 rumah yang mengalami kerusakan di sekitar pusat gempa. Rincian kerusakan rumah 48 unit rusak berat, 91 unit rusak sedang dan 63 unit rusak ringan. Rumah-rumah yang mengalami kerusakan itu tersebar di tiga kecamatan di antaranya di Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement