REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Tanggap Bencana (BTB), bergerak cepat untuk membantu warga korban terdampak gempa yang mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (10/3) pukul 17.18 WIB. Gempa bermagnitudo 4,9 SR, menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah desa di Sukabumi dan memaksa para warga untuk mengungsi.
Dengan menurunkan sembilan personel, yang terdiri dari Tim Baznas Tanggap Bencana Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Sukabumi, serta tiga armada untuk mobilitas, tim Baznas Tanggap Bencana pada Selasa Malam telah tiba dilokasi di Kampung Cipicung, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, dan langsung melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Setelah dilakukan koordinasi, tim menuju ke lapangan untuk membantu proses evakuasi sebanyak 627 jiwa dimana180 jiwa berada di Kampung Cipicung, 250 jiwa di Cimanggu Jaya Negara dan Pondokberem, 170 jiwa di Cimanggu Atas dan Cimanggu Bawah, dan 27 jiwa di Babakan.
Kepala Baznas Tanggap Bencana, Dian Mandana Aditya Putri mengatakan tim akan mengupayakan bantuan evakuasi lebih dulu untuk daerah yang paling parah terdampak bencana.
“Selain evakuasi, Tim Baznas Tanggap Bencana juga memberikan bantuan di titik-titik pengungsian dengan mendirikan tenda untuk pengungsi, mengingat warga membutuhkan tempat yang layak untuk istirahat dan berteduh karena rumah mereka saat ini beberapa tidak dapat berfungsi karena mengalami kerusakan yang cukup parah,” jelasnya.
Dian menambahkan tak hanya tenda pengungsian, Baznas nantinya juga mengaktifkan layanan pengungsian untuk kebutuhan logistik dan layanan kesehatan dari Rumah Sehat Baznas.
“Kebutuhan mendesak pengungsi meliputi makanan, air mineral, obat-obatan, alat tidur, selimut dan paket perlengkapan bayi. Kami akan siapkan untuk segera didistribusikan ke titik-titik pengungsian,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama, Arifin Purwakananta mengatakan, Baznas memiliki Lembaga Program Baznas Tanggap Bencana yang selalu siap siaga, untuk memberikan respons cepat melayani masyarakat yang tengah terdampak bencana.
“Mustahik selalu menjadi pihak yang paling menderita ketika bencana melanda, tak terkecuali musibah gempa yang melanda saudara kita di Sukabumi. Baznas siap menjadi garda terdepan untuk membantu masyarakat bangkit dari bencana,” katanya.
Sebelumnya gempa yang melanda Sukabumi pada Selasa Sore, berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) teridentifikasi pusat gempa berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer. Bahkan guncangan gempa yang terjadi sekitar 4 sampa 6 detik itu dirasakan pula hingga masyarakat yang tinggal di Kota Bogor.