Senin 09 Mar 2020 01:09 WIB

UHAMKA Bakal Buka Prodi Manajemen Masjid

Harus ada pengelola masjid yang benar-benar professional.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
uhamka universitas muhammadiah Prof Dr HAMKA
Foto: dok.uhamka
uhamka universitas muhammadiah Prof Dr HAMKA

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah DR Hamka (UHAMKA) Gunawan Suryoputro saat menerima kunjungan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan membahas mengenai pentingnya masjid untuk terus diberdayakan di tengah masyarakat yang sudah maju. Gunawan Suryoputro menyampaikan kesan  yang mendalam atas inovasi dan keinginan wali kota Bengkulu untuk bekerjasama dengan UHAMKA. Ia berharap hasil pertemuan itu mampu memberikan perubahan besar.

"Maka dari itu solusi yang tepat untuk mengembangan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah namun dengan menawarkan solusi baru yakni harus ada pengelola masjid yang benar-benar professional dan harus memahami seperti apa dan untuk apa masjid itu didirikan sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah," kata Gunawan dalam siaran pers Ahad (8/3).

Gunawan menekankan ide inovasi menggerakkan masjid harus diwujudkan karena selaras dengan rencana Induk Uhamka untuk menjadi Prophetic Entrepreneurial University. UHAMKA berusaha menerapkan nilai-nilai perjuangan Rasulullah dalam membangun peradaban diantaranya Shidiq, tabligh, Amanah dan Fathonah. "Dengan penerapan itu sehingga menghasilkan lulusan yang unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial," ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Gunawan memutuskan untuk membuat program studi Manajamen Masjid bekerjasama dengan gubernur, wali kota dan bupati se Indonesia. Langkah ini diawali kerjasama dengan wali kota Bengkulu sebagai bentuk dukungan dan wujud nyata dakwah dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas dalam melakukan pengelolaan masjid.

"Program Studi Manajemen Masjid ini nanti akan menyiapkan menejer-menejer handal sesuai yang mampu mengelola masjid sesuai dengan apa yang sudah dilakukan Rasulullah seperti tempat berkumpul untuk membahas kepentingan umat, menjauhkan diri dari pikiran yang radikal dimana tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah dan bagaimana masjid menjadi tempat yang nyaman dalam melakukan kegiatan melebihi mal-mal dan tempat istirahat melebih hotel-hotel," ucapnya.

Atas dasar itu, UHAMKA segera membentuk dua tim untuk menindaklanjuti program studi Manajemen Masjid. Tim pertama adalah tim untuk menyusun proposal pembentukan Program Studi Manajemen Masjid, dan tim kedua untuk menyusun kurikulum pada program tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement