REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah virus Corona (Covid-19) telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Sebab, virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, itu telah masuk ke Indonesia setelah adanya pengumuman dari Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu.
Baik pemerintah maupun berbagai ormas Islam dan ulama menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik mengetahui adanya infeksi Corona di Indonesia. Sebab, sejatinya suatu penyakit datang atas kehendak Allah SWT.
Sebagaimana dikatakan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS), bahwa suatu wabah pada dasarnya didatangkan oleh Allah SWT bagi orang-orang yang Ia kehendaki. Namun, bagi orang-orang yang beriman, cara dia menghadapi wabah bisa menjadi pahala yang besar baginya.
Dalam hal ini, UAS merujuk pada hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang wabah penyakit. Rasulullah memberitahukan kepadaku: "Wabah penyakit itu adalah azab yang diutus Allah kepada orang-orang yang ia kehendaki. Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang beriman. Jika terjadi suatu wabah penyakit, ada orang yang menetap di negerinya, ia bersabar, hanya berharap balasan dari Allah. Ia yakin bahwa tidak ada peristiwa yang terjadi kecuali sudah ditetapkan Allah. Maka ia mendapat balasan seperti mati syahid." (HR Al-Bukhari).
UAS kemudian menjelaskan makna dan pelajaran yang bisa dipetik dari hadits tersebut. Dia mengatakan, bahwa wabah penyakit itu merupakan azab yang dikirim Allah untuk orang-orang yang Ia kehendaki. Menurut Imam Muhammad Abduh, itu seperti halnya wabah campak pada pasukan Abrahah.
Sementara bagi orang yang beriman yang ditimpa wabah, UAS mengatakan, hendaknya menyikapinya dengan bersabar. Namun, tetap dibarengi dengan ikhtiar, dan melakukan langkah antisipasi serta mencari obat untuk penyakit tersebut.
Orang yang beriman, dikatakan UAS, melakukan demikian semata mengharapkan balasan dari Allah SWT. Mereka meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kuasa dan takdir Allah.
"Orang beriman yang seperti itu, maka wabah tersebut menjadi rahmat baginya. Ia mendapat balasan seperti orang yang mati syahid," kata UAS.
Sebelumnya, Sekjen MUI Anwar Abbas juga menjelaskan tentang sikap orang beragama dalam menyikapi wabah. Ia lantas menyerukan agar masyarakat, khususnya umat Islam, menghadapi suatu wabah baik itu dari sisi keilmuan dan agama. Selain berpasrah dan kian mendekatkan diri pada Allah, umat hendaknya berikhtiar dengan memperhatikan kesehatan sesuai panduan di dunia medis.