Rabu 04 Mar 2020 12:40 WIB

Lengsernya Turki Utsmani dan Munculnya Mustafa Kemal

Turki Utsmani merupakan sebuah kekhalifahan yang sangat kuat dalam sejarah Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Lengsernya Turki Utsmani dan Munculnya Mustafa Kemal. Pasukan Ottoman, Turki.
Foto:

Di masa setelah kepemimpinan Sultan Murad III (1573-1596 M), kerajaan Turki Utsmani mengalami penurunan kekuasaan. Para sultan disebut lebih suka bersenang-senang sehingga melupakan kepentingan perjuangan umat Islam.

Mengutip Betty Mauli Rosa Bustam dan tim dalam buku berjudul Sejarah Sastra Arab dari Beragam Perspektif setelah penaklukan Konstantinopel, Turki dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah. Selain itu, pemerintahan pada masa Turki Utsmani tidak menaruh perhatian terhadap segala hal yang berkaitan dengan Arab yang menjadi wilayah kekuasaannya.

Namun, pemerintahan Turki Utmani justru menerapkan kebijakan Turkisasi, yaitu menanamkan pengaruh Turki di setiap wilayah kekuasaannya. Misalnya, penerapan bahasa dan tradisi Turki.

Dinasti Turki Utsmani sendiri kemudian dapat diserang oleh tentara Eropa, seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Sehingga, kekuasaannya kian melemah dan beberapa negeri kekuasaannya memisahkan diri.

Sultan Mehmed VI (1918-1922) merupakan sultan Utsmaniyah terakhir, saat Kesultanan Utsmaniyah dibubarkan pada 1922. Pada November 1922, Dewan Tertinggi Nasional di Ankara menjadikan Turki sebagai negara republik dan melengserkan Sultan-Khalifah Muhammad VI, dan mengangkat saudara sepupunya, Abd al-majid, sebagai khalifah. Namun, al-Majid tidak menduduki jabatan sultan.

Sehingga pada 1924, kekhalifahan Utsmani akhirnya dibubarkan. Pada tahun tersebut, kekhalifahan diganti dengan Republik Turki, dengan Mustafa Kemal menjadi pemimpin yang digelari Attaturk (Bapak Turki). Dengan pendirian Republik Turki modern itu, ibu kota kemudian pindah ke Ankara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement