REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS – Masjid Pusat Komunitas Olomu di Ajah, Negara Bagian Lagos, Nigeria, memberikan penghargaan kepada puluhan Muslim pada peringatan ulang tahun masjid yang ke-20.
Sebanyak 57 orang dipasangkan turban dan 54 orang lainnya diberi penghargaan oleh Masjid Pusat Komunitas Olomu ini.
Kepala Imam masjid, Ustadz Abdul Bari Afinni, mengatakan pemakaian turban dan pemberian penghargaan itu dimaksudkan untuk menghargai umat Muslim yang berkontribusi pada pembangunan dan pengembangan masjid.
Menurutnya, para penerima penghargaan adalah para filantropis yang berupaya untuk menciptakan pekerjaan yang baik di masyarakat.
"Acara ini diharapkan dapat mengenali individu yang telah berkontribusi pada masjid dan penyebaran Islam di komunitas Ajah. Terima kasih kepada mereka yang Allah arahkan untuk pekerjaan baik mendirikan masjid. Semoga Allah terus memperkaya Anda semua, karenanya saya mengimbau yang lainnya untuk bergabung dengan kereta pembangun masjid ini," kata Ustaz Afinni, dilansir di The Nation, Jumat (28/2).
Dia mengatakan, sejak didirikan 20 tahun lalu, Masjid Pusat Komunitas Olomu ini telah mempromosikan koeksistensi damai di masyarakat. Karena itu, dia juga mengimbau umat Islam untuk mempromosikan perdamaian di manapun mereka berada dengan memastikan bahwa nilai Islam dipelihara.
Sementara itu, Baba Adinni (kepala utama etnis Yoruba) dari Kepala Masjid Pusat Olomu, Abdul Riak Alabi Folami, yang memimpin acara tersebut, mengimbau umat Islam untuk bersedia berkorban dengan memberikan harta miliknya karena Allah.
"Memberikan harta kita untuk amal atau membantu mereka yang membutuhkan adalah berkah dan berarti memurnikan jiwa dan kekayaan seseorang," kata Abdul Riak.
Aare Adinni (kepala agama) dari Prince Murphy Adetoro di Eti-osa ini mengimbau umat Islam untuk membangun lebih banyak masjid guna peningkatan moral dan spiritual.
Dia mengatakan, umat Islam perlu membangun lebih banyak masjid di negara itu karena tingginya persentase Muslim. Sehingga, menurutnya, diharapkan umat Islam akan beribadah dengan lebih nyaman di masjid.
Sementara itu, Ketua Wilayah Pengembangan Dewan Lokal Eti-Osa Timur, Rafiu Olatunji Olufunmi, meminta para ulama menjalani kehidupan yang patut dijadikan teladan.
Menurutnya, ulama Muslim seyogianya menjadi penentu model bagi ulama non-Muslim. Rekannya dari Pulau Iru-Victoria, Puteri Rasheedat Abiodun Adu, juga mengimbau perempuan Muslim untuk berpartisipasi dalam memikul tanggung jawab dari pertumbuhan Islam.
"Wanita Muslim harus keluar dari zona nyaman mereka dan bekerja karena Allah. Ini bermanfaat baik di dunia dan di akhirat," kata sang putri. (Kiki Sakinah)
x