Kamis 27 Feb 2020 15:21 WIB

Ketum IPHI: Keputusan Arab Saudi Selamatkan Umat Islam

Saudi benar-benar memiliki perhatian yang besar terhadap masalah kesehatan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketum IPHI: penundaan umroh Arab Saudi keputusan tepat. Foto: Sejumlah jamaah melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Ketum IPHI: penundaan umroh Arab Saudi keputusan tepat. Foto: Sejumlah jamaah melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Arab Saudi mengeluarkan kebijakan terbaru terkait wabah virus corona. Untuk melindungi warga negaranya, Kementerian Luar Negeri memberikan pernyataan melarang sementara kedatanagn jamaah umroh ke Arab Saudi.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Ismed Hasan Putro mengajak semua pihak menghormati keputusan Pemerintah Arab Saudi yang mengeluarkan kebijakan penangguhan kegiatan umroh di negara itu.

Menurut Ismed, keputusan penundaan yang diambil pemerintah Arab Saudi itu adalah keputusan yang tepat. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan seluruh umat muslim yang berkunjung ke sana dari serangan virus corona yang sangat mematikan itu.

“Saya kira, pada prinsipnya keputusan itu tujuannya untuk menyelamatkan bangsa. Apalagi, virus ini sudah menyebar di sejumlah Negara di Timur Tengah, seperti Iran,” kata Ismed Hasan Putro dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (27/2).

 

Keputusan ini juga disebut sebagai tanda bahwa Saudi benar-benar memiliki perhatian yang besar terhadap masalah kesehatan. Dari sini, hendaknya pemerintah Indonesia belajar banyak dari Negara sahabat itu dalam penanganan dan pencegahan virus corona.

Meski demikian, Ismed berharap, penundaan ini tidak akan berlangsung lama. Sehingga umat muslim yang akan menjalankan ibadah umrah segera bisa berangkat ke Tanah Suci.

"Janganlah kecewa dengan penundaan ini. Saya kira ini momentum bagi kita semua untuk mempersiapkan ibadah umrah kita agar lebih siap lagi," lanjutnya 

Sambil menunggu waktu keberangkatan, Ismed mengimbau umat muslim Indonesia untuk memaksimalkan ibadah di Tanah Air. Dengan begitu, nanti saat menjalankan ibadah umrah sudah benar-benar siap.

Adapun kebijakan penangguhan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Kamis (27/2). Dilansir di Arabnews, penangguhan ini tidak hanya untuk calon jamaah umrah, tapi juga berlaku bagi mereka yang ingin mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.

Pemerintah setempat juga menegluarkan larangan sementara negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) menggunakan kartu ID Nasional memasuki Arab Saudi. Negara GCC yang dimaksud adalah : Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab 

Sementara itu penangguhan visa turis berlaku bagi mereka dari negara-negara yang telah menyatakan terinfeksi corona.

Menanggapi kebijakan baru ini, Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) meminta jajarannya sidak ke bandara sebagai antisipasi banyak jamaah di-hold atau ditangguhkan keberangkatannya ke Saudi.

"Menghormati keputusan Arab Saudi sebagai bentuk antisipasi menyebarnya virus corona meminta semua Jamaah umrah Indonesia untuk bersabar sambil menunggu pemerintah Arab Saudi membuka kembali," ujar Staf Khusus Menteri Agama RI Ubaidillah Amin Moch dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2).

Menurut Ubaidilah, dihari yang sama kebijakan itu keluar, pengajuan visa umrah dan visa lainnya ke Saudi juga mulai diberhentikan. Ia meminta pengelola biro perjalanan umrah di Indonesia pro-aktif mengelola informasi kepada jamaahnya.

Berdasarkan laporan pengawasan di bandara, Garuda, saudia, Citylink, Lion hari ini masih terbang sesuai jadwal. Selanjutnya Kementrian Agama menunggu info lanjutan dari pemerintah Saudi. // Zahrotul Oktaviani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement