REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Presiden Asian Conference on Religions for Peace (ACRP), Din Syamsuddin sangat menyesalkan dan menyayangkan peristiwa pembakaran masjid di New Delhi, India. Peristiwa tersebut akan menyulut konflik sektarian di India antara umat Islam dan hindu.
"Maka kita mendorong pemerintah India untuk segera mengatasi keadaan, dan para tokoh agama-agama, saya tadi hubungi kawan-kawan yang tokoh Hindu di sana bagaimana keadaan sebenarnya, diharapkan bisa meredam," kata Din kepada Republika di Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Bangka Belitung, Kamis (27/2).
Din berharap tokoh-tokoh Hindu di India bisa meredam konflik supaya tidak terjadi eskalasi. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) ini juga mengimbau agar konflik di India jangan sampai merambah ke dalam negeri. Jangan sampai menciptakan ketegangan atau konflik antara umat Islam dan Hindu di Indonesia.
"Kita percaya pemerintah dan pihak keamanan di India bisa mengatasi keadaan, selebihnya saya belum tahu detail (konflik di India), saya sedang mengumpulkan informasi," ujar tokoh Muslim dari Indonesia ini.
Sebelumnya diberitakan ketegangan di India semakin meningkat sejak Perdana Menteri India, Narendra Modi mengeluarkan Undang-undang (UU) Kewarganegaraan (CAA) yang memberikan kewarganegaraan kepada pengungsi dari semua agama di Asia Selatan kecuali Islam. Bentrokan antarkelompok pendukung dan penentang UU CAA yang pecah sejak Ahad lalu telah merenggut 20 jiwa hingga Rabu (26/2).
Muslim dan masjid telah menjadi sasaran kelompok Hindu. Sebuah masjid dibakar di New Delhi oleh kelompok Hindu. Beberapa daerah berpenduduk Muslim di kota juga menjadi target kekerasan selama tiga hari terakhir.