REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Fadhilah Amal, Maulana Muhammad Zakarriyya Al Khandahlawi menuliskan, tentang peringatan terhadap orang yang di hatinya tidak ada Alquran. Hal ini seperti rumah yang tidak dihuni pemiliknya.
Maulana Zakarriyya mengutip sebuah hadits:
عَن ابِي عَبٌاسٍ رَضَيِ اللٌهُ عَنُهمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَيِ اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلَمَ اِنَ الٌذِي لَيسَ فيِ جَوفِه شَي مِنَ القُرانِ كَالَبيتِ الخَرِبِ. (رواه الترمذي وقال هذا حديث صحيح ورواه الدارمي والحاكم وصححه)
Dari Abdullah bin Abbas r. huma. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya seorang yang tida ada sedikitpun Alquran dalam hatinya adalah seperti rumah kosong.” (HR Tirmidzi)
Perumpamaan rumah kosong itu mengandung maksud yang halus, sebagaimana ungkapan peribahasa, “Otak manusia yang tidak bekerja adalah tempat setan bekerja.”
Demikian juga hati yang kosong dari kalamullah akan banyak dipengaruhi oleh setan. Hadits diatas menyatakan betapa penting menghafal Alquran, sehingga hati yang tidak menyimpan kalamullah telah diumpamakan seperti rumah kosong.
Abu Hurairah RA berkata, “Rumah yang di dalamnya terdapat bacaan Alquran, maka keluarga serta kerabatnya akan bertambah dan keberkahan serta kebaikan akan memenuhi ahli rumah tersebut. Malaikat akan turun memenuhi rumah itu, dan setan akan keluar darinya.
Sebaliknya rumah yang tidak dibacakan Alquran, maka akan diliputi oleh kesempitan dan ketidakberkahan, malaikat akan keluar dari rumah itu, dan setan akan memenuhi rumah itu.