REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Tidak terasa jika dihitung mundur Ramadhan akan tiba 60 hari mendatang. Tahun ini, umat Islam di Uni Emirat Arab (UEA) diperkirakan akan berpuasa hingga 14 jam dan 48 menit.
Anggota Uni Arab untuk Ilmu Astronomi dan Antariksa Ibrahim Al Jarwan menjelaskan Ramadhan pada 2020 kemungkinan besar akan terjadi pada Kamis, 23 April. Hal itu berarti Jumat, 24 April akan menjadi hari pertama Ramadhan.
Dilansir di Gulf News, Senin (24/2), menurut kalender Islam, 24 Februari sesuai dengan 30 hari Jumadil Akhir. Sedangkan Rajab akan dimulai pada 25 Februari hingga 25 Maret. Ini berarti hari pertama Sya'ban pada 26 Maret yang diperkirakan berlangsung selama 29 hari hingga 23 April.
“Kondisi cuaca di wilayah barat akan menguntungkan untuk menyaksikan bulan sabit baru pada malam 23 April, yang akan terlihat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama Ramadhan akan diamati pada hari berikutnya, pada 24 April,” katanya.
Al Jarwan berharap selama Ramadhan, warga dan pengunjung di UEA akan menahan diri dari makan, minum atau merokok di depan umum selama jam-jam puasa. Ini berlaku untuk semua tempat umum, transportasi umum, dan pribadi. Orang-orang juga didorong untuk menahan diri dari mengenakan pakaian terbuka karena menghormati mereka yang berpuasa saat Ramadhan.
Jam kerja juga dikurangi, sesuai dengan Undang-Undang Federal Nomor 8 Tahun 1980 yang menyatakan waktu bekerja dikurangi dua jam selama Ramadhan. Bulan Ramadhan nantinya akan berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung pada penampakan bulan.