Senin 24 Feb 2020 15:17 WIB

Kesan Mantan Dubes Inggris tentang Iklim Islam di Indonesia

Mantan Dubes Inggris untuk Indonesia punya kesan menarik tentang Islam.

Mantan Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik (kedua dari kanan), punya kesan menarik tentang Islam.
Foto: Dok Istimewa
Mantan Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik (kedua dari kanan), punya kesan menarik tentang Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Mantan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Mr Moazzam Malik, mempunyai banyak kesan selama bertugas di Tanah Air, terutama terkait dengan iklim keislaman. 

Menurut Moazzam Malik, banyak sekali hal menarik dari Islam Indonesia. Prinsip-prinsip dasar tentang demokrasi, Pancasila, sekaligus bagaimana peran NU dan Muhammadiyah di ranah civil society.

Menurut dia, hal yang sangat menarik dari NU dan Muhammadiyah yakni bagaimana mereka tidak hanya merespons isu-isu agama, tapi juga bergerak pada isu-isu mendasar yang terkait langsung dengan kehidupan warga di Indonesia serta terkoneksi dengan isu-isu global. 

“Misalnya, tentang lingkungan, penanganan sampah, industri tambang, sampai kesenjangan ekonomi," kata dia dalam British Islam Conference, London, Inggris, Ahad (23/2).  

Kepada mahasiswa Indonesia di Inggris, Munawir Aziz, Moazzam mengaku terkesan dengan semangat generasi Islam Indonesia baik di NU, Muhammadiyah dan juga Gerakan Gusdurian. 

Dia menggaris bawahi pentingnya aktifisme sosial yang berpengaruh langsung di masyarakat sekaligus bersuara di media sosial untuk mempengaruhi pandangan masyarakat dunia yang lebih luas.   

Menurut Moazzam,  banyak hal penting yang dikerjakan NU, yang mana berdampak di level internasional. Jangan kecilkan kemungkinan, pentingnya negara-negara lain dan komunitas muslimnya, belajar dari apa yang dikerjakan NU. 

“Maka, penting ada suara dari generasi NU yang bisa didengar dunia. Tentu saja, harus dalam bahasa yang dipakai di level internasional," tutur  Moazzam yang bertugas di Indonesia sebagai diplomat pada Oktober 2014 sampai Juli 2019 ini.  

Dia mengajak generasi muda NU untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri. Belajarlah yang mendalam dengan guru yang benar, datang ke negeri-negeri lain agar meningkat wawasannya, juga datang ke konferensi-konferensi internasional agar punya ide-ide segar. “Menarik juga, kita bisa saling share ide di forum British Islam Conference ini." 

Sebagai diplomat, Moazzam Malik dikenal sebagai pribadi yang ramah dan komunikatif. Dia juga aktif berkomunikasi dan menyapa warga Indonesia melalui twitter. Dia mengaku menggunakan twitter untuk melihat perkembangan sosial politik, sekaligus juga mempraktikkan bahasa Indonesia yang dia pelajari.  

"Saya gunakan twitter untuk belajar bahasa Indonesia. Jadi saya bisa mengetahui perkembangan berbahasa orang-orang Indonesia. Juga, saya bisa tetap bisa menulis dalam bahasa Indonesia, agar keahlian ini tidak hilang," tutur dia yang belajar bahasa Indonesia di Yogyakarta.  

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement