Sabtu 22 Feb 2020 14:26 WIB

Meski Perang, Anak Palestina Terus Giat Hafalkan Alquran

Israel tidak menyukai anak-anak Palestina yang sekolah.

Wanita Palestina bersama anaknya di dekat rumahnya yang hancur di selatan Jalur Gaza, Senin (13/1). Memasuki musim dingin warga Palestina harus berjuang melawan hawa dingin yang akan mecapai puncaknya pada bulan ini.
Foto: Mohamed Salem/Reuters
Wanita Palestina bersama anaknya di dekat rumahnya yang hancur di selatan Jalur Gaza, Senin (13/1). Memasuki musim dingin warga Palestina harus berjuang melawan hawa dingin yang akan mecapai puncaknya pada bulan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dai cilik yang juga motivator asal Palestina Syekh Yousuf Mounther Eldaia (14) menceritakan anak-anak Palestina semangat menghafal Alquran meski dalam kondisi perang. Dia datang ke Makassar untuk memberikan motivasi dan berbagi cerita tentang perjuangan masyarakat Palestina.

Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi keberadaan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Rumah sakit ini dibangun dengan bantuan masyarakat dan juga negara Indonesia.

Baca Juga

"Perang Palestina sudah mendapat bantuan dari Indonesia yang nilainya tak terhingga dengan berdirinya RS Indonesia di sana. RS ini sudah menampung ribuan orang yang terluka untuk dirawat," katanya saat temu wicaradi Masjid Ikhtiar, Kompleks Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar, Jumat (21/2).

Selain bantuan RS yang sangat dirasakan manfaatnya, katanya, yang sangat dibutuhkan di Palestina adalah juga sekolah. Menurut dia meski dalam kondisi perang, anak-anak Palestina dengan segala keterbatasan harus tetap bersekolah. Anak-anak Palestina juga terus giat untuk ikut sekolah hafalan Alqran.

"Sekolah-sekolah kami dihancurkan oleh tentara zionis Israel. Mereka tidak suka kami sekolah, tidak menginginkan kami pintar," katanya.

Pada kesempatan itu, Syekh Yousuf Mounther Eldaia juga menyampaikan bahwa senang dengan rakyat Indonesia seperti halnya rakya tIndonesia mencintai rakyat Palestina. Rakyat Indonesia, kata dia membantu baik moril maupun materiil.

Sementara itu, Syekh Arafat Ali Nassar yang turut mendamping dai cilik Yousuf mengatakan bahwa Indonesia dan Palestina memang jaraknya sangat jauh. Namun itu tidak ada masalah karena semua orang mukmin bersaudara.

"Anak-anak Palestina dan Indonesia yang membedakan hanyalah tempatnya, namun pada dasarnya semuanya bersaudara, karena semua orang mukmin itu bersaudara," katanya dan menambahkan jika ada yang disakiti, maka yang lainnya turut merasakan dan harus menolong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement