Kamis 20 Feb 2020 18:08 WIB

Rumah Yatim Bangun Rumah Buruh Cuci di Medan

Program Rumah Harapan disiapkan untuk merenovasi rumah tidak layak huni.

Rumah Yatim meresmikan Rumah Harapan milik Jelaeha, seorang buruh cuci dan setrika, di Jalan Budi Luhur, Gang Pusaka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Kamis (20/2). Rumah Harapan merupakan program bantuan renovasi rumah tidak layak huni.
Foto: Istimewa
Rumah Yatim meresmikan Rumah Harapan milik Jelaeha, seorang buruh cuci dan setrika, di Jalan Budi Luhur, Gang Pusaka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Kamis (20/2). Rumah Harapan merupakan program bantuan renovasi rumah tidak layak huni.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Rumah Yatim kembali menggulirkan program renovasi rumah tidak layak huni bernama Program Rumah Harapan. Kali ini, Program Rumah Harapan menyasar rumah seorang buruh cuci dan setrika, Julaeha, yang terletak di Jalan Budi Luhur, Gang Pusaka, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Peresmian rumah yang telah direnovasi itu dilakukan oleh Wakil Direktur Rumah Yatim Arrahman Indonesia Lili Abdurrahman, Kamis (20/2). Ajang peresmian itu disaksikan langsung oleh perwakilan Gubernur Sumatera Utara, perwakilan Kapolda Sumut, Dinas Sosial Kota Medan, perwakilan Sekda Kota Medan, kepala lingkungan setempat, serta puluhan donatur dan 200 mustahik.

Menurut Wakil Direktur Rumah Yatim Arrahman Indonesia Lili Abdurrahman, Rumah Harapan diberikan kepada Julaeha, yang sehari-harinya sebagai buruh cuci dan setrika. Sebelumnya, ungkap dia, rumah tinggal Julaeha dan lima anaknya dinilai tidak layak huni.

‘’Rumah yang ditinggali Julaeha sebelumnya sangat tidak layak huni,’ tegas Abdurrahman melalui telepon selular kepaada Republika, Kamis (20/2). Kata dia, kelima anak Julaeha itu berstatus yatim sejak lama.

Untuk menutupi kebutuhan hidupnya, Julaeha hanya bekerja keras seorang diri. Salah satu anaknya, ada yang kembar, bernama Putriana dan Putriani. Si kembar inilah yang sangat menginginkan rumah layak huni.

‘’Hari ini, Alhamdulillah atas dukungan donatur, Rumah Yatim bisa mewujudkan harapan anak kembar itu,’’ tambahnya. Dia menjelaskan, 1,5 bulan lalu, keinginan anak kembar Julaeha itu diterima oleh Rumah Yatim Cabang Sumatera Utara.

Setelah diverifikasi, Rumah Yatim langsung menetapkan rumah Julaeha sebagai sasaran Program Rumah Harapan. Luas tanah milik Julaeha berukuran 10x12 meter. Sementara luas bangunan rumahnya sekitar 7x12 meter.

‘’Tidak semua lahan dibangun, karena kami beri tempat untuk penyimpanan mesin cuci dan setrika,’’ paparnya.  Dengan Program Rumah Harapan, pihaknya berharap Julaeha dan keluarga bisa terus mengembangkan ekonominya. Dengan rumah yang layak huni, kata Abdurrahman, semoga Julaeha bisa merangkai cita-cita keluarganya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement