Selasa 18 Feb 2020 22:09 WIB

Pesan Prof Didin Hafidhuddin: Kala Doa Fakir Miskin Bertuah

Rasulullah SAW menjadikan doa fakir miskin sebagai kunci tegaknya negara.

Rasulullah SAW menjadikan doa fakir miskin sebagai kunci tegaknya negara.Kemiskinan (ilustrasi)
Foto: Act
Rasulullah SAW menjadikan doa fakir miskin sebagai kunci tegaknya negara.Kemiskinan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menyatakan, bahwa dunia itu adalah ibarat sebuah taman yang indah, yang dihiasai lima ornamen, yaitu: ilmu para ulama, adil para umara (pemimpin), kejujuran para pegawai, kepemurahan orang-orang yang kaya, dan doa dari orang-orang fakir dan miskin.

Hadis tersebut memberikan pelajaran berharga bagi kita, betapa banyak faktor yang saling terkait dalam membangun tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan secara lebih baik. Perpaduan antara adil, ilmu, kepemurahan, kejujuran dan doa dengan tekanan pada masing-masing pihak dan bidang. Khusus mengenai do’a yang dialamatkan para orang-orang fakir dan miskin, mengisyaratkan bahwa kelompok ini tidak boleh diabaikan, tidak boleh dipinggirkan dan dimarginalkan. 

Baca Juga

Kepedulian, empati, dan simpati yang dalam, yang ditujukan kepada mereka, disertai pertolongan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, adalah merupakan sebuah keniscayaan, disamping perintah agama. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya kalian akan mendapatkan pertolongan dan rizki dari Allah, apabila kalian selalu memperhatikan kaun dhuafa.”

Fakir-miskin yang mampu berdoa, tentu bukan sembarangan fakir. Mungkin secara materi, mereka berkekuarangan, tapi tidak demikian halnya dengan hati dan mental serta sikap hidupnya. Mereka memiliki aqidah yang kuat, akhlak yang mulia dan ibadah yang benar, bahkan berusaha untuk memberikan kebaikan kepada orang lain.

Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah ayat 273: “(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Mahamengetahui.” 

Tentu sangat berbahaya, apabila sudah fakir secara materi, fakir pula secara rohani. Kemiskinan yang bergandengan dengan kemaksiatan, dan kefakiran yang dililit dengan kekufuran. Rasulullah SAW  bersabda: “Hampir saja kefakiran itu akan membawa pada kekufuran.”

 

 

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement