REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN -- Bupati Pahang, Malaysia Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mendesak orang tua dan pengusaha memainkan peran dalam menghidupkan kembali budaya membaca Alquran setiap hari.
Tengku Hassanal mengatakan membaca Alquran di rumah dan di tempat kerja, dan dapat memahami isinya berfungsi sebagai pedoman dan menjadi bagian dari praktik sehari-hari. Dengan demikian akan menghasilkan Muslim sukses dalam kehidupan dunia dan di akhirat.
“Jangan merasa malu mempelajari Alquran. Jika belum lancar, maka mintalah bimbingan dari seorang guru. Manfaatkan teknologi untuk mengunggah perangkat lunak Alquran di ponsel," katanya, dilansir di Bernama, Jumat (7/2).
Tengku Hassanal menambahkan Alquran harus menjadi sumber referensi utama dalam memecahkan masalah kehidupan. "Namun, jangan pernah mencoba untuk hanya mengadopsi bagian-bagian tertentu dari ayat-ayat Alquran dan menolak bagian lain demi kepentingan diri sendiri dan kelompok politik,” katanya.
Tengku Hassanal mengatakan ini ketika meresmikan upacara penutupan kompetisi Resital Alquran tingkat Pahang ke-63 di Dewan Jubli Perak Sultan Ahmad Shah. Dia juga menekankan pentingnya umat Islam tetap bersatu dan melupakan perselisihan dan perbedaan untuk menjadi komunitas Muslim yang kuat dan mampu.
Pada acara tersebut, guru Tahfiz Pahang Maahad Mohamad Syaheed Sabri (28 tahun) dinobatkan sebagai pemenang setelah ia mengalahkan 14 qari lainnya. Norhanani Ayob, yang sedang melanjutkan studi bahasa Arab dan peradaban Islam di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dari Bentong memenangkan gelar qariah.
Mohamad Syaheed, yang merupakan pemenang kompetisi pada 2015 dan telah berpartisipasi dalam acara ini lima kali, mengatakan ia bersyukur bisa segera mewakili Pahang dalam kompetisi nasional. Norhanani (24) menggambarkan kemenangannya sebagai hasil dari usahanya yang berkelanjutan karena ia telah berpartisipasi dalam kompetisi tingkat kabupaten beberapa kali dan akhirnya ia berhasil mencapai tingkat negara bagian tahun ini. Mohamad Syaheed dan Norhanani menerima masing-masing uang tunai 8.000 ringgit, satu trofi, hadiah, dan sertifikat yang masing-masing diberikan oleh Tengku Hassanal.