Selasa 04 Feb 2020 06:25 WIB

Memelihara Kemurnian Alquran Melalui Musabaqah Hafalan

Kemenag dan Kedubes Saudi menggelar Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Memelihara Kemurnian Alquran Melalui Musabaqah Hafalan. Sejumlah santri belajar hafalan Alquran.
Foto: Antara/Ampelsa
Memelihara Kemurnian Alquran Melalui Musabaqah Hafalan. Sejumlah santri belajar hafalan Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam bersama Atase Agama Kedutaan Arab Saudi menggelar Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud ke-12 pada 3-6 Februari 2020. Melalui kegiatan tersebut Kementerian Agama (Kemenag) ingin memelihara kemurnian Alquran.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Juraidi mengatakan, melalui kegiatan MHQH tingkat nasional dan tingkat ASEAN dan Pasifik ingin memasyarakatkan Alquran di kalangan generasi muda. Ajang MHQH juga digelar sebagai upaya memelihara kemurnian Alquran.

Baca Juga

 

Ia menyampaikan, kemurnian Alquran dijamin tetap terpelihara oleh Allah. Hal ini tertulis dalam Surah Al-Hijr Ayat 9 yang berbunyi, "Inna naḥnu nazzalnaz-zikra wa inna lahụ laḥafiẓụn." Artinya, "Sesungguhnya Kami yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami pula yang memeliharanya."

"Di dalam Alquran kadang-kadang Allah menyebut diri-Nya Aku dan Kami, menurut pakar tafsir, kalau Allah menyebut 'Kami' artinya Allah ingin melibatkan makhluknya," kata Juraidi kepada Republika.co.id, Ahad (2/2).

Ia menerangkan, dalam upaya menjaga kemurnian Alquran berarti Allah perlu melibatkan makhluknya. Maka kalau manusia tidak ikut berupaya menjaga kemurnian Alquran bisa jadi kemurniannya tidak terjaga.

Sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian Alquran, umat Islam menghafalnya. Sementara Allah memudahkan manusia untuk menghafal Alquran. Bahkan orang yang tidak tahu arti dari ayat-ayat Alquran pun bisa menghafal Alquran. Ini sebagai cara Allah menjaga kemurnian Alquran. 

"Salah satu tujuan MHQH untuk memelihara kemurnian Alquran, Alquran sejak turun sampai sekarang Insya Allah sampai hari kiamat tetap terjaga," ujarnya.

Juraidi mengatakan, meskipun ada upaya mengubah Alquran atau menghilangkan salah satu ayatnya, tetap saja ketahuan. Karena Alquran mudah dihafal dan banyak sekali para penghafal Alquran.

MHQH tingkat nasional akan berlangsung di Hotel Balirung dan Hotel Rivoli, Jakarta. Diikuti sebanyak 166 peserta laki-laki dan 104 peserta perempuan. Para peserta yang menjadi juara di MHQH tingkat nasional akan ikut MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik pada 9-12 Maret 2020. MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik akan diikuti 154 peserta dari 27 negara.

Atase Agama Kedutan Besar Arab Saudi menyiapkan hadiah bagi para juara MHQH tingkat nasional mulai dari 5.000 riyal hingga 16 ribu riyal. Untuk para juara di tiap cabang lomba MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik telah disiapkan hadiah sebesar 7.500 riyal hingga 24 ribu riyal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement