Selasa 04 Feb 2020 00:02 WIB

Ini Bentuk Kamar Mandi Nabi Muhammad

Kamar mandi Nabi Muhammad disebut sederhana.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Seperti Apa Bentuk Kamar Mandi Nabi Muhammad?. Foto: Replika rumah nabi di museum Masjid Nabawi Madinah.
Foto: muhammad subarkah
Seperti Apa Bentuk Kamar Mandi Nabi Muhammad?. Foto: Replika rumah nabi di museum Masjid Nabawi Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Dalam buku Islam di Amerika karya Almarhum KH Ali Mustafa Yaqub disebutkan, Nabi Muhammad SAW tak memiliki kamar mandi yang lengkap dengan bak mandi. Sayyidah Aisyah pernah menurutkan bahwa dirinya mandi bersama Nabi dengan menggunakan timba besar yang disebut faraq.

Demikian pula istri Rasulullah lainnya, Maimunah. Menurutnya, ia selalu menyiapkan air untuk mandi Nabi. Bahkan pada waktu hari pembebasan Kota Makkah (fathu-Makkah) pada tahun ke-8 hijriah, Rasulullah SAW mandi di tempat yang agak terbuka. Sehingga putri beliau, Fatimah, membuat tabir agar tidak dilihat orang.

Baca Juga

Sedangkan kamar kecil atau toilet rumah Nabi pun tidak tertutup rapat. Beliau berpendapat, boleh jadi toilet tersebut memakai pintu, tetapi hanya separuhnya saja. Kesederhanaan Nabi bahkan dari toiletnya pun dapat diperkirakan sama di seluruh rumah-rumah Nabi beserta istrinya.

Bahkan tampaknya, kata beliau, sebagian rumah Nabi tidak memiliki toilet. Sayyidah Aisyah menuturkan bahwa istri-istri Nabi pada malam hari keluar dari rumah untuk membuang hajat mereka tidak memakai hijab (kerudung), karena pada waktu itu mereka belum diwajibkan mengenakan hijab.

Sayyidina Umar bin Khattab kemudian memberikan saran kepada para Nabi agar mengenakan hijab ketika ketika keluar rumah. Namun Rasulullah SAW belum segera melaksanakan saran tersebut.

Namun ketika suatu malam, istri Nabi bernama Saudah binti Zam'ah, keluar dari rumah tanpa mengenakan hijab untuk membuang hajat, Sayyidina Umar mengetahuinya. Karena beliau kerap menginginkan istri-istri Nabi menggunakan hijab, beliau pun 'mengkritik' Saudah dengan memanggil-manggil: "Ingatlah, saya tahu kamu Saudah,”. Peristiwa ini kemudian menjadi sebab turunnya ayat hijab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement