REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG – Bacaan ayat suci Alquran terus dilantukan, yang merupakan bagian dari penyambutan kedatangab jenazan KH. Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2).
Santri pondok pesantren, berserta para petakziah yang terus berdatangan bahkan telah membentuk barisan dan siap memberikan penghormatan terhadap jenazah sang pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng tersebut.
Sementara di kompleks pemakaman keluarga, liang lahat yang digali sejak pukul 08.00 WIB, telah siap menyambut sang jenazah. Letak liang lahat Gus Sholah berada di samping kuburan sang Ayah KH A Wahid Hasyim Asyhari.
Kemudian di sebelahnya kuburan sang Ayah, juga terdapat makam Presiden ke 4 RI yang juga kakaknya, almarhum KH Abdurachmah Wahid.
"Makamnya di Pondok Tebuireng, utaranya abahnya Gus Sholah, Abah Wahid Hasyim," ujar Wakil Ketua Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Slamet Habib ditemui di lokasi.
Sementara itu, karangan bungan yang bertuliskan ucapan bela sungkawa, juga terlihat berjejer di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng. Tidak hanya di dalam kompleks, karangan bunga juga terlihat berjejeran di luar kawansan Pondok Pesantren.
Di luar, aparat keamanan dari TNI dan Polro didukung Banser menjaga lingkungan, terutama di jalan untuk mengatur lalu lintas. Mengingat, warga yang berniat bertakziah terus berdatangan untuk menyambut kedatangan jenazah.
Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pascamenjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2), sebelum akhirnya dinyatakan meninggal pada Ahad (2/2) malam. Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun.