Kamis 30 Jan 2020 17:51 WIB

Risa Ingin Hadiahkan Orangtuanya dengan Hafalan Alquran

Sudah dua tahun Risa merantu untuk menjadi penghafal Alquran.

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Risa Sri Rizkiyah (16). Sudah dua tahun ia  merantau dari kampungnya di Garut, Jawa Barat demi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penghafal Alqur’an.
Foto: Dok PPPA Daarul Quran.
Risa Sri Rizkiyah (16). Sudah dua tahun ia merantau dari kampungnya di Garut, Jawa Barat demi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penghafal Alqur’an.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Namanya Risa Sri Rizkiyah (16). Sudah dua tahun ia  merantau dari kampungnya di Garut, Jawa Barat demi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi penghafal Alqur’an.

Ia adalah santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus Tegal, salah satu pesantren gratis yang hadir untuk anak-anak yatim duafa penghafal Alqur’an. Semangatnya begitu besar dalam menghafal Alqur’an. Motivasi utamanya adalah kedua orang tuanya.

Baca Juga

Ia ingin memberikan hadiah terbaik kepada ayah dan ibunya dengan hafalan Alqur’an yang ia punya. Ia juga berharap dapat mendapat ridho dan keberkahan dari Allah dengan menghafal ayat-ayat sucinya.

Sejak kecil Risa memang sudah diperkenalkan dengan dunia mengaji oleh ibunya. Bahkan Risa pernah mengikuti kejuaraan saat kelas 3 Sekolah Dasar (SD) dan memenangkan juara ke-3 dalam lomba hafalan juz 30. Ikhtiarnya pun Allah ijabah, kini ia telah khatam 30 juz.

"Biar bisa menolong orang tua karna belum tentu di dunia kita bisa membahagiakan mereka tapi dengan hafalan Qur’an kita bisa jadi penolong mereka di akhirat," ujar Risa, Rabu (29/1).

Kini Risa menjadi contoh untuk kakak dan adiknya agar menyusulnya menjadi hafidz dan hafidzah. Risa memang bukan satu-satunya penghafal Qur’an, tapi dia anak pertama yang berhasil mengkhatamkan 30 juz hafalannya. "Yang sulit dari menghafal adalah menjaganya, insya Allah sekarang harus lebih banyak waktu lagi untuk murajaah," tuturnya.

Saat ini adalah 302 santri di sembilan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus yang tersebar di seluruh Indonesia. Para santri tengah berjuang menghafal Al-Qur’an demi menjadi hafidz dan hafidzah untuk mewujudkan cita-citanya meraih keberkahan dunia dan akhirat.

Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Cirebon Abdul Aziz mengucapkan terima kasih kepada masyarakat khususnya wali asuh para santri yatim duafa di pesantren-pesantren takhassus yang selalu mendukung dan memberikan bantuan untuk para santri. “Semoga keberkahan hafalan santri menghafal Qur’an mengalir juga pahalanya untuk para donatur,” harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement